30 Apr 2020

Biar Tetap Produktif, 7 Keterampilan Ini Bisa Dipelajari sambil Stay at Home

20:16 0 Comments
Photo by Kaboompics .com from Pexels

Sudah sebulan lebih kita diharuskan tetap tinggal rumah. Kita diharuskan meninggalkan semua aktivitas yang bisa kita lakukan di luar. Kita tidak boleh untuk sementara waktu bertemu dengan banyak orang, bahkan itu kerabat dan sahabat. Kita sejenak dilarang untuk berkumpul dengan banyak orang. Semua ini merupakan usaha agar penyebaran virus Corona bisa terkendali dan diharapkan sampai benar-benar terhenti.

Sebulan lebih tinggal di rumah telah menghasilkan banyak hal. Kondisi yang awalnya sempat membuat kita senang ini, lambat laun ternyata juga menjadikan kita bosan. Bahkan kita juga merasakan kejenuhan tingkat tinggi karena tak lagi bebas kesana kemari. Di sisi lain, pendapatan berkurang drastis karena kondisi yang sulit ini.

Jangan dulu merasa keadaan ini menyedihkan. Selalu ada suatu hal yang bisa kita lakukan dan menjadi alasan kita untuk bersyukur. Meski hanya di rumah, kita juga bisa tetap produktif dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Beberapa keterampilan ini bisa dipelajari apabila sebelumnya sudah memiliki minat terhadapnya. Dari keterampilan ini, siapa tahu akan datang peluang dan menjadi sumber pendapatan.


Masak

Memasak memang sudah menjadi hal rutin yang selalu kita lakukan bahkan sebelum pandemi Corona ini muncul. Namun selama masa di rumah saja seperti sekarang ini, tidak ada salahnya kembali menggali potensi dalam hal meracik masakan. Bukan tidak mungkin, kita bisa berkreasi dengan banyak resep masakan dan menciptakan makanan-makanan baru.


Makeup

Apabila selama ini sudah senang berkreasi dengan riasan wajah, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperdalam kemampuan tersebut. Cobalah berbagai jenis makeup look. Temukan inspirasi dari para beauty vlogger. Kembangkan kreativitas hingga bisa menghasilkan riasan wajah yang menarik dan membuat banyak orang kagum.


Mereview

Mengulas sesuatu sekarang bisa jadi sumber penghasilan, lho. Kita tinggal melatih kemampuan kita untuk lebih kritis dan teliti. Apa saja bisa kita review, seperti makanan, film, buku atau produk. Bisa saja ulasan kita menjadi rekomendasi bagi orang lain dan kita bisa menghasilkan rupiah dari keterampilan yang berawal dari hal sederhana ini.


Berbicara

Berbicara bukan hanya sekadar berkomunikasi atau menyampaikan maksud. Sekarang berbicara juga menjadi keterampilan yang bisa dikembangkan. Dari kemampuan me-review tadi, kita bisa menyampaikan ulasan kita dengan gaya bicara yang menarik dalam bentuk video. Sekarang sudah banyak platform yang bisa kita manfaatkan untuk menampilkan video kreasi kita.


Menulis

Menulis juga bukan sekadar menghasilkan kalimat dalam lembaran kertas. Menulis kini menjadi keterampilan yang bisa mendatangkan uang dan penghasilan besar. Bisa dari kemampuan review tadi, kita bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan. Sekarang juga sudah banyak platform yang bisa menjadi media kita dalam menulis. Tinggal kita harus pandai dalam memanfaatkannya agar bisa menghasilkan.


Menjahit

Menjahit identik dengan perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mendalami keterampilan ini. Dari menjahit, kita bisa menghasilkan berbagai benda, seperti baju, kerajinan tangan dan benda-benda kreatif lainnya. Kreasi dari hasil jahitan kita itu bisa bernilai tinggi ketika kita menghadirkannya dalam bentuk yang unik dan menarik.


Mendesain

Dunia desain selalu menarik untuk dipelajari. Saat ini sudah banyak alat pendukung bagi yang gemar mendesain, bisa dilakukan di laptop bahkan smartphone. Hasil desain grafis kita bisa jadi sumber penghasilan, lho. Dunia desain juga sangat luas. Kita bisa menggabungkan kemampuan mendesain model pakaian dengan keterampilan menjahit. Dari sana, sumber pendapatan bisa tercipta.


Waktu luang dan lebih banyak berada di dalam rumah jangan sampai membuat kita kebingungan. Jangan sampai juga kita selalu menuruti nafsu untuk bermalas-malasan sementara waktu terus berjalan. Harapan dari belajar keterampilan di atas, kita bisa memiliki kemampuan baru ketika semua masa sulit ini telah berakhir. Kita bahkan bisa menjadi manusia dengan keahlian tinggi yang nanti bisa menjadi prestasi bagi kita. Bukankah produktif selalu lebih baik dibanding terlalu banyak rebahan?

Salam,

29 Apr 2020

10 Aplikasi Berguna untuk Mendukung Work from Home

20:05 0 Comments
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Mewabahnya virus Corona telah membawa banyak perubahan pada kehidupan manusia. Termasuk soal kebiasaan bekerja yang harus berubah drastis. Langkah pencegahan penyebaran virus Corona membuat orang-orang tak lagi bisa bebas beraktivitas di luar rumah. Karena itulah lahir anjuran untuk WFH alias work from home.

WFH atau bekerja dari rumah harus dilakukan dengan beberapa penyesuaian. Selain harus bisa mengatur waktu dengan baik, bekerja dari rumah juga harus tetap dimaksimalkan. Sebab pekerjaan tetap ada dan menuntut untuk diselesaikan tepat waktu. Tidak ada alasan kesulitan hingga mengorbankan pekerjaan yang terabaikan.

Untuk mendukung kelancaran work from home, berbagai jenis teknologi canggih telah hadir. Salah satunya dengan adanya banyak aplikasi pendukung yang bisa digunakan selama bekerja dari rumah. Inilah beberapa rekomendasi aplikasi paling berguna untuk menunjang pekerjaan di rumah demi selesainya tugas.


Zoom

Aplikasi ini merupakan aplikasi video yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar rapat virtual. Zoom bisa memfasilitasi banyak orang sekaligus dalam forum online. Bahkan aplikasi ini bisa digunakan sekaligus oleh 1000 partisipan yang bergabung dalam diskusi jarak jauh. Zoom merupakan aplikasi meeting online yang paling banyak digunakan selama masa WFH ini.


Slack

Slack dikenal sebagai aplikasi pesan khusus untuk perusahaan. Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam berbagi file dan mengarsipkan dokumen apapun. Slack bisa menciptakan ruang percakapan sesuai tim tertentu. Dengan kemampuan terintegrasi pada layanan lain seperti Dropbox dan Google Drive, aplikasi Slack ini bisa menjadi andalan untuk kelancaran bekerja dari rumah.


Skype for Business

Aplikasi Skype memang sudah cukup dikenal bahkan jauh sebelum datangnya pandemi Corona. Aplikasi ini bisa digunakan untuk melakukan panggilan suara, panggilan berkelompk sampai berbagi pesan dan dokumen. Di aplikasi ini, pengguna bisa mengelola akun pengguna lain dalam satu kelompok bahkan mengintegrasikannya ke data perusahaan.


Whatsapp

Siapa yang tidak mengenal aplikasi percakapan yang satu ini? Hampir semua pengguna smartphone menggunakan aplikasi ini sebagai andalan untuk melakukan percakapan. Whatsapp bisa sangat berguna selama bekerja dari rumah, sebagai aplikasi untuk berkoordinasi dengan fitur grup yang disediakan. Whatsapp juga bisa melakukan panggilan video dengan beberapa orang sekaligus.


Google Hangouts Meet

Google Hangouts Meet berbeda dengan aplikasi Hangouts pada umumnya. Aplikasi ini memiliki fitur panggilan video hingga 250 orang yang sangat cocok sebagai media untuk menggelar sesi virtual meeting. Layanan live streaming pada aplikasi ini bisa ditonton oleh lebih dari 100 ribu orang. Kabar baiknya, Google akan menggratiskan penggunaan layanan ini sampai 1 Juli mendatang.


Workplace by Facebook

Workplace merupakan bagian dari Facebook yang berfungsi sebagai layanan pesan dan media sosial khusus untuk kalangan profesional. Aplikasi ini bisa digunakan secara internal di perusahaan. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengirim file dalam kapasitas besar, melakukan video call, serta mengirim dan menerima pesan tertulis.


Trello

Trello merupakan aplikasi yang tepat untuk mendukung proyek kerjasama dari rumah. Aplikasi ini bisa dipakai untuk menyusu rencana hingga menyelesaikannya secara bersama dengan rekan kerja. Sejumlah fitur dalam aplikasi ini sangat mendukung work from home, seperti fitur Board, Card dan List.


Google Drive

Google Drive sudah lama dikenal dan dimanfaatkan untuk penyimpanan dokumen melalui internet. Kelebihan aplikasi ini adalah keamanan dokumen yang tersimpan. Asal pengguna tetap mengingat kata kuncinya, maka dokumen yang tersimpan di dalamnya tidak akan hilang. Pengguna juga bisa membagikan dokumen tersimpan kepada pengguna lain.


Discord

Discord semula dikenal sebagai aplikasi pesan di kalangan gamers. Namun kini, aplikasi ini bisa juga dimanfaatkan oleh kalangan pekerja dan profesional untuk mendukung WFH. Aplikasi ini bisa menciptakan saluran khusus yang bisa digunakan masing-masing tim sesuai job desc-nya. Terdapat juga fitur pesan suara, panggilan video dan lintas platform di dalamnya.


Microsoft Teams

Aplikasi milik Microsoft ini bisa membantu tim dan perusahaan untuk menyukseskan anjuran WFH selama masa pandemi Corona ini. Terintegrasi penuh dengan Office 365, aplikasi ini bisa melakukan konferensi video serta panggilan suaran. Microsoft Teams juga bisa untuk mengedit dokumen dalam bentuk Word, Power Point dan lainnya.


Keharusan untuk WFH alias work from home bukan alasan untuk menunda tugas dari perusahaan. Sekarang telah hadir banyak aplikasi canggih yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Semua urusan pekerjaan bisa ditangani dengan mudah dan bisa selesai tepat waktu dengan bantuan aplikasi-aplikasi tersebut.

Salam,

28 Apr 2020

5 Ide Aktivitas Menyenangkan di Rumah Selama Masa Social Distancing

19:39 0 Comments
Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Biasanya kita punya kesempatan di rumah dalam waktu yang lama ketika sedang musim liburan. Entah itu waktu libur anak-anak sekolah, libur lebaran atau libur tahun baru. Masa-masa libur yang disebutkan itupun sering kita pakai untuk pergi piknik, mengunjungi tempat-tempat wisata, sekadar bertandang ke rumah saudara bahkan ada yang liburan ke luar negeri.

Masa-masa di rumah kali ini sangat berbeda. Kita tidak bisa dengan bebas pergi ke tempat lain untuk bersenang-senang, karena di masa sekarang ini kita dianjurkan untuk diam di rumah. Masa untuk tinggal di rumah ini juga cukup lama. Tak seperti masa libur pada umumnya yang hanya hitungan minggu. Kita dianjurkan tinggal di rumah bahkan lebih dari itu. Sampai sekarang malah sudah terhitung lebih dari sebulan. Ditambah, tidak ada kejelasan kapan masa ini akan berakhir. Itu artinya bisa saja kita diharuskan di rumah selama beberapa bulan ke depan.

Berbeda dan ada kesedihan yang terselip. Masa di rumah ini sebagai sebuah bentuk keprihatinan atas kondisi buruk yang sekarang sedang menimpa dunia. Ya, karena pandemi virus Corona kita tidak bisa lagi beraktivitas secara bebas di luar rumah. Kita bahkan tidak bisa pergi ke kota lain. Semua anjuran ini diperintahkan demi bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Berdiam diri di rumah dalam sehari dua hari mungkin masih terasa menyenangkan. Karena kita bisa bebas menghabiskan waktu untuk hal-hal yang selama ini sering kita impikan di antara kesibukan bekerja. Namun setelah beberapa minggu berlalu, bahkan sudah sampai lebih dari sebulan, masa-masa tinggal di rumah mulai menampakkan kejenuhan. Kebosanan melanda dan membuat diri ingin segera keluar dari keadaan ini. Tenang dulu, bersabarlah sedikit dengan menyibukkan diri melakukan beberapa aktivitas menyenangkan berikut ini.


Memasak

Photo by Elly Fairytale from Pexels

Sebelum ada pandemi Corona, memasak memang sudah termasuk dalam aktivitas harian yang sifatnya tidak bisa ditinggalkan. Namun saat ini, memasak bisa menjadi salah satu aktivitas pengusir kebosanan. Pilihlah menu masakan baru sebagai percobaan. Banyak sekali resep masakan tersedia di internet. Tidak melulu harus masakan berat, coba juga membuat camilan sederhana. Cara ini juga bisa menjadi kegiatan bersama anak. Selain agar anak tidak mudah jenuh, memasak sendiri juga bisa menjadi cara menyajikan makanan sehat untuk keluarga.


Berkebun

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Masa-masa social distancing ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan karena alasan tidak punya waktu dan terlalu sibuk dengan pekerjaan di luar rumah. Salah satunya adalah berkebun. Cobalah untuk menata kembali taman depan atau belakang rumah. Apabila sebelumnya belum ada, mulailah membuat. Menata taman atau berkebun bisa menjadi cara menghabiskan waktu. Bonusnya taman rumah menjadi lebih indah dipandang.


Olahraga

Photo by theformfitness from Pexels
Ide aktivitas lain yang menyenangkan sekaligus menyehatkan selama tinggal di rumah adalah berolahraga. Olahraga seharusnya menjadi kebutuhan. Namun selama ini banyak orang enggan melakukannya karena alasan tidak memiliki cukup waktu. Maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya lebih sering dan lebih teratur. Apa saja jenis olahraganya bisa dilakukan asal masih berada di dalam rumah.


Menulis

Photo by Vlada Karpovich from Pexels
Aktivitas ini sangat disarankan bagi yang memang sudah memiliki kegemaran menulis. Waktu leluasa selama di rumah bisa dimanfaatkan untuk melahirkan karya-karya yang mungkin selama ini sulit diwujudkan. Mulailah untuk fokus dalam menulis. Paling tidak harus ada hasil yang bisa dinikmati orang lain, di manapun tempatnya menulis. Lebih bagus lagi jika sampai bisa menerbitkan buku solo yang menghibur dan menginspirasi orang lain.


Menata Ulang Rumah

Photo by Terje Sollie from Pexels

Bosan dengan tatanan rumah? Gunakan waktu selama tinggal di rumah untuk menciptakan suasana baru di dalam rumah. Buatlah perubahan agar mood bisa lebih baik dan rasa bosan bisa menghilang. Mulailah dengan ruang pribadi seperti kamar tidur atau ruang kerja. Tidak perlu terburu-buru dalam menata ulang ruangan. Pikirkan benar-benar konsepnya dan bebaskan kreasi dalam mengaturnya. Rumah akan menjadi tempat menyenangkan selama menanti masa pandemi Corona berakhir.


Selain kelima aktivitas yang sudah disebutkan di atas, masih banyak ide lain yang bisa dicoba. Tidak akan habis ide dan kreativitas selama kita mau menggunakan kepekaan berpikir kita. Pastikan melakukan hanya aktivitas yang positif dan membawa kebaikan. Ketika kita harus kembali ke keadaan normal nanti, kita tidak akan menyesal karena sudah melakukan hal yang bermanfaat.

Salam,

27 Apr 2020

5 Tips Betah di Rumah Selama Social Distancing, Cocok untuk Ekstrovert

11:53 1 Comments
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Kebijakan social distancing yang sudah diterapkan selama sebulan lebih ini memang menjadi waktu yang sangat berat. Semua orang harus menyesuaikan kembali aktivitasnya dan banyak perubahan yang harus disesuaikan. Tidak hanya untuk satu dua orang saja, kebijakan social distancing yang mengharuskan semua orang tinggal di rumah memberi efek pada semua orang dan semua kalangan.

Bagi orang yang sebelumnya sudah sering berada di dalam rumah, anjuran untuk tidak boleh beraktivitas di luar mungkin bukan masalah besar. Seperti halnya ibu rumah tangga atau orang-orang yang menekuni bisnis dari rumah. Orang-orang dari kalangan tersebut mungkin hanya butuh sedikit penyesuaian untuk kewajiban social distancing ini.

Di sisi lain, ada orang-orang yang begitu berat beradaptasi dengan kondisi yang sekarang ini. Mereka adalah orang-orang ekstrovert, yaitu mereka yang lebih senang beraktivitas dan menghabiskan waktu di luar rumah serta bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Intinya, orang ekstrovert tidak suka berdiam diri di dalam rumah, tidak suka menyendiri atau menyepi. Baginya, hal menyenangkan adalah ketika bisa aktif dan berkumpul.

Bagi orang yang ekstrovert, kebijakan social distancing pasti terasa sulit untuk dilalui. Padahal sampai saat ini tidak ada yang tahu kapan pandemi Corona ini akan berakhir dan kapan kebijakan social distancing ini akan selesai. Karena itu, orang ekstrovert perlu menerapkan tips-tips berikut ini agar tetap merasa senang meski harus berada di dalam rumah cukup lama.


Lakukan Hobi

Photo by cottonbro from Pexels

Sepertinya tidak ada orang yang tidak memiliki hobi atau kegemaran tertentu. Apapun itu jenisnya, pasti ada suatu hal yang begitu disukai hingga dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan rasa senang serta puas setelah melakukannya. Hobi atau kegemaran bisa menjadi salah satu pilihan kegiatan bagi ekstrovert selama berada di luar rumah.

Mungkin selama ini, seorang ekstrovert telah banyak melalui harinya dengan bekerja atau sibuk dengan aktivitas produktif lainnya. Maka sekarang adalah saat yang tepat untuk bisa melakukan hobi dengan leluasa dan sepuasnya. Melakukan hobi bisa mengusir rasa bosan dan menjadikan waktu yang dilalui jadi lebih berguna. Pastikan hobi yang dilakukan adalah sesuatu yang baik. Syukur-syukur kalau bisa menghasilkan uang dari hobi itu.


Buat Daftar Rutinitas

Photo by Kaboompics .com from Pexels

Seorang ekstrovert ketika harus tinggal di dalam rumah, kemungkinan besar ia akan kebingungan harus melakukan apa. Pasalnya, rumah bukan tempat yang sangat disukainya. Meski dalam setiap pekerjaan ia pasti akan kembali ke rumah, tapi selama ini rumah bagi seorang ekstrovert hanya sebatas tempat istirahat dan bukan tempat untuk aktivitas yang menyenangkan.

Membuat daftar rutinitas bisa dilakukan agar seorang ekstrovert tak lagi kebingungan harus melakukan apa. Daftar rutinitas ini bisa dibuat malam hari untuk diterapkan esok hari. Jadi masih banyak waktu untuk memikirkan jenis kegiatan apa yang menyenangkan. Ketika bangun tidur di pagi hari, seorang ekstrovert sudah punya gambaran aktivitasnya dan bisa jadi lebih bersemangat dalam mengawali hari.


Temukan Hal Baru

Photo by Julia M Cameron from Pexels

Masa-masa social distancing merupakan waktu terbaik untuk bereksplorasi. Seorang ekstrovert yang terkenal aktif dan dinamis harus bisa memanfaatkan momen ini untuk menjadi lebih kreatif. Waktu selama di rumah saja bisa digunakan untuk menciptakan hal-hal baru. Bisa saja akan muncul hobi baru dari usaha ini.

Baca juga:

Seperti Ini Seharusnya Kita Jika Pandemi Corona Berakhir

Sekeliling rumah bisa menjadi objek untuk bereksplorasi. Selain itu, masih banyak hal lain yang bisa dikembangkan dan dipelajari selama masa social distancing ini. Ketika masa pandemi Corona ini sudah usai, seorang ekstrovert bisa memiliki banyak hal baru yang membuatnya semakin produktif. Bahkan bisa juga hal baru itu menjadi sumber penghasilan.


Jaga Komunikasi

Photo by Julia M Cameron from Pexels

Hal yang paling dirindukan oleh seorang ekstrovert ketika sudah terlalu lama diam di rumah bukan hanya aktivitasnya. Mereka juga pasti akan merindukan teman-teman, rekan kerja atau sahabat. Di rumah, seorang ekstrovert akan merasa sangat kesepian karena tidak bisa lagi berinteraksi dengan orang-orang.

Agar rasa bosan tidak terlalu berat dirasakan, seorang ekstrovert harus tetap menjaga komunikasi dengan teman atau sahabat. Sekarang sudah ada teknologi canggih yang memungkinkan untuk tetap berkomunikasi, baik melalui pesan tertulis, pesan suara sampai panggilan video. Bahkan sekarang sudah ada kemudahan untuk menggelar pertemuan secara virtual yang bisa mengumpulkan banyak orang dalam satu waktu. Semua itu bisa dimanfaatkan untuk mengusir kejenuhan.


Sadari dan Nikmati

Photo by cottonbro from Pexels

Pandemi Corona memang membuat banyak orang ekstrovert merasakan bosan dan jenuh. Apalagi waktu sebulan lebih ini pasti bisa membuat rasa itu semakin tidak bisa tertahan. Padahal semua orang masih diharuskan tinggal di rumah dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Seharusnya hal ini menyadarkan kita bahwa kita tengah diberi waktu lebih untuk diri sendiri dan keluarga.

Selama ini banyak orang telah kehilangan waktu untuk dirinya sendiri karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Selama ini juga, orang-orang telah kehilangan banyak waktu untuk keluarga sebab terlalu fokus pada pekerjaan. Maka inilah waktunya kita kembali mencintai diri sendiri, menikmati waktu bersama keluarga tanpa batas dan lebih dekat dengan orang-orang yang disayangi.


Semua orang tentu berharap pandemi Corona ini cepat berlalu. Yakin saja bahwa ini hanya untuk sementara waktu. Maka agar waktu yang sementara ini bisa tetap dilalui dengan bahagia dan menyenangkan, beberapa tips betah di rumah tersebut bisa dilakukan. Bukan khusus untuk para ekstrovert, tips-tips di atas bisa diterapkan semua orang.

Salam,

26 Apr 2020

Seperti Ini Seharusnya Kita Jika Pandemi Corona Berakhir

18:20 0 Comments
Photo by Arif ID from Pexels

Sudah sebulan lebih masyarakat Indonesia terkungkung karena pandemi Corona. Segala aktivitas di luar rumah dibatasi. Semua tempat keramaian terpaksa ditutup. Bahkan perusahaan dan pabrik-pabrik besar harus merumahkan banyak sekali pekerjanya. Semua itu bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Sebulan lebih masyarakat Indonesia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Mereka harus berdiam diri di rumah lebih lama untuk bekerja dan kepentingan lain. Mereka dilarang untuk keluar rumah apalagi mendatangi kerumunan. Mereka hanya diperbolehkan keluar rumah untuk kepentingan yang sangat mendesak dan itupun tidak bisa berlama-lama.

Keharusan untuk di rumah selama beberapa waktu belakangan ini membuat banyak orang mulai merasakan kejenuhan. Rindu akan aktivitas normal mulai muncul. Keinginan untuk berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang mulai tampak. Hingga mulai banyak yang merasakan kebosanan tingkat tinggi karena keadaan ini.

Jenuh dan bosan masih tergolong dampak yang biasa. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang merasakan dampak lebih buruk. Banyak di antara kita yang kesulitan mendapatkan uang sekadar untuk makan sehari-hari. Sumber penghasilan tertutup tiba-tiba, sementara tidak ada tabungan yang bisa diandalkan. Apa lagi kalau bukan stres yang dirasa.

Belum ada kepastian kapan pandemi Corona ini akan berakhir. Tidak ada prediksi yang benar-benar akurat meski itu lahir dari para ahli. Namun wajar dan sangat manusiawi jika kita semua mengharapkan pandemi Corona ini akan segera berakhir. Ya, sesegera mungkin. Kalau perlu sekarang juga. Dan seperti inilah seharusnya kita jika pandemi benar-benar berakhir.


Menjadi Manusia Lebih Bersyukur


Semua merasakan dampak adanya pandemi Corona. Bukan dampak yang baik, tapi lebih banyak dampak keburukan yang dirasakan. Seperti hilangnya pekerjaan, gagal pulang kampung saat lebaran bahkan kesulitan mencari penghasilan baru untuk makan. Memang semua ini adalah ujian. Maka ketika ujian ini sudah selesai, kita seharusnya sudah lulus. Dari yang awalnya berada di tingkat rendah, maka kita akan naik tingkat. Begitulah seharunya orang yang dinyatakan lulus.

Jika sebelumnya kita sering mengeluhkan beratnya pekerjaan kita, maka setelah semua ini berakhir nanti kita seharusnya lebih mudah untuk bersyukur. Jika sebelumnya kita sering mengeluhkan kecilnya gaji yang kita terima, maka setelah semua ini selesai kita seharusnya lebih pandai bersyukur berapapun rezeki yang kita terima. Karena bahkan saat ini, pekerjaan hilang, pendapatan juga nol bagi sebagian orang.


Menjadi Manusia Lebih Giat


Semua yang selama ini menjalani kesibukan di tempat kerja, pasti sering merasa bosan dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Merasa lelah dengan semua tuntutan pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga. Bahkan tak jarang ingin merasakan libur kerja agar bisa pergi ke tempat impian dan melupakan semua kepenatan.

Kenyataannya sekarang ini kita benar-benar diberi waktu untuk libur. Bukan sehari dua hari melainkan sebulan penuh dan mungkin bisa lebih lama lagi. Kita benar-benar terbebas dari semua kesibukan di tempat kerja. Tapi ternyata semua ini justru menimbulkan kebosanan yang entah kapan akan berakhir. Maka setelah semua kondisi buruk ini berlalu, seharusnya kita menjadi orang yang lebih giat beraktivitas, bekerja dan berkarya.


Menjadi Manusia Lebih Kreatif


Keadaan yang memaksa kita berdiam diri di rumah, bagi sebagian orang dimanfaatkan untuk menciptakan peluang baru. Banyak yang kemudian banting setir mencoba usaha baru untuk bisa bertahan hidup. Tak sedikit pula yang berubah profesi demi bisa tetap memenuhi kebutuhan utama sehari-hari.

Apabila kondisi ini kembali membaik nantinya, kita seharusnya menjadi manusia yang lebih kreatif. Kita seharusnya menjadi lebih mandiri tanpa bergantung pada apapun dan siapapun. Kita seharusnya menjadi manusia baru dengan kemampuan dan keahlian baru. Nanti kita bisa membuka peluang yang lebih menjanjikan dan memberdayakan lingkungan dengan lebih baik.


Menjadi Manusia yang Rajin Silaturahmi


Larangan untuk melakukan perjalanan atau keluar rumah membuat banyak orang tidak bisa saling bertemu bahkan dengan keluarga atau kerabat dekat. Padahal ada waktu lebih banyak di rumah namun nyatanya kita tidak bisa saling mengunjungi teman atau kerabat. Selama ini, sibuk bekerja sering menjadi alasan kita kurang silaturahmi.

Nanti saat pandemi Corona ini benar-benar usai, kita seharusnya menjadi lebih rajin bersilaturahmi. Karena sekarang kita sudah tahu rasanya terbatasnya silaturahmi. Maka nanti, jangan lagi menyia-nyiakan waktu untuk silaturahmi, saling berkunjung dan saling mengasihi. Baik dengan keluarga paling dekat seperti orangtua, saudara, sahabat dan teman.


Menjadi Manusia Senang Berbagi


Memang tidak semua dari kita mengalami kekurangan dan kesulitan dalam hal materi di masa sekarang ini. Masih banyak juga dari kita yang memiliki simpanan tabungan cukup banyak hingga masih bisa makan enak bahkan belanja dengan leluasa. Banyak juga yang masih tergolong beruntung karena tidak kehilangan pekerjaan dan masih tetap menerima hasil dari pekerjaannya, entah pendapatan dari bisnis atau gaji sebagai pekerja.

Pandemi Corona ini seharusnya bisa semakin membuka mata kita bahwa ada begitu banyak orang tidak beruntung. Mereka yang mungkin awalnya baik-baik saja, harus masuk ke dalam keadaan sulit yang begitu mencekik. Seharusnya wabah ini menyadarkan kita untuk lebih peka terhadap kondisi sesama. Hingga ketika wabah virus Corona ini nantinya benar-benar hilang, kita menjadi manusia yang sudah terbiasa berbagi.


Tak apa saat ini kita cuma bisa bilang, "jika pandemi Corona ini berakhir, maka aku akan...", itu sudah menjadi tanda bahwa kita optimis. Itu juga bentuk keyakinan kita bahwa semua kondisi buruk ini pasti memiliki ujungnya. Meski tak tahu kapan waktunya, tapi kita percaya bahwa akan datang waktu ketika kita kembali bisa seperti sedia kala.

Jangan hanya akan melakukan hal-hal yang bersifat duniawi saat semua keadaan kembali normal. Jangan cuma ingin piknik, ingin jalan-jalan, ingin makan-makan, ingin shopping saja. Namun berjanjilan menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sisi mental dan spritiual kita. Sungguh, yang demikian adalah orang-orang yang beruntung dan tidak sia-sia waktu lama yang kita lalui selama pandemi ini.


Salam,

25 Apr 2020

Mengenal Fakta Masker Kain, Benda Wajib Dipakai Selama Pandemi Corona

18:49 0 Comments
Photo by Anna Shvets from Pexels

Sudah sebulan lebih masyarakat Indonesia hidup di antara wabah virus Corona. Banyak aktivitas dan kebiasaan yang terpaksa berubah. Banyak aturan baru yang harus diikuti, juga banyak larangan yang harus dipatuhi. Semuanya memiliki tujuan untuk bisa menghambat penularan virus Corona, karena memang semakin banyak korban berjatuhan akibat serangan virus tersebut.

Di antara begitu banyak anjuran yang ditetapkan pemerintah, salah satu yang wajib dipatuhi oleh masyarakat adalah mengurangi aktivitas di luar rumah, menghindari perkumpulan atau kerumunan massa serta menjaga jarak ketika di tempat umum. Pada perkembangannya, anjuran tersebut disertai dengan anjuran lain yang bisa dikatakan mendekati wajib, yaitu memakai masker.

Pada awal penyebaran virus Corona yang diketahui bisa menyebar melalui percikan air ketika batuk atau bersin, orang berbondong-bondong membeli masker medis. Parahnya, tingginya permintaan masker dimanfaatkan oleh sebagian orang yang tidak bertanggungjawab. Hingga harga masker medis yang awalnya murah meriah menjadi sangat mahal dan diketahui banyak oknum yang sengaja menimbunnya.

Persediaan masker medis yang sangat langka membuat muncul anjuran untuk tidak wajib memakai masker, kecuali bagi orang yang sakit. Namun ternyata anjuran tersebut tidak efektif dan justru semakin banyak pasien yang dinyatakan positif Corona. Setelahnya, muncul kembali anjuran untuk memakai masker bagi semua orang, baik yang sakit maupun yang sehat. Bukan lagi masker medis yang dianjurkan, karena masker medis diperuntukkan untuk tenaga kesehatan. Bagi masyarakat umum, masker yang dianjurkan untuk dipakai adalah masker kain.

Kini masker bukan lagi barang langka dan semua orang bisa memakainya bahkan memilikinya lebih dari satu. Banyak produsen yang beralih menghasilkan masker kain, baik untuk dijual maupun untuk dibagikan secara gratis. Sekarang, masker kain sudah menjadi bagian dari pakaian wajib terutama ketika keluar rumah. Agar bisa memanfaatkannya dengan tepat, ketahui fakta-fakta masker kain seperti di bawah ini.


Bukan untuk Sekali Pakai


Kelebihan masker kain dibanding masker medis adalah dalam hal pemakaian. Jika masker medis hanya untuk sekali pakai, masker kain bisa dipakai berkali-kali. Tentu ini sangat menguntungkan bagi penggunanya terlebih di masa pandemi Corona ini. Kita jadi bisa menghemat lebih banyak uang dengan menggunakan masker kain berkali-kali. Sedangkan masker medis di masa sekarang ini harganya sangat mahal.


Maksimal Pemakaian 4 Jam


Karena tidak untuk sekali digunakan, masker kain memiliki batas maksimal waktu pemakaian. Alasan lain mengapa ada batas maksimal waktu pemakaian masker kain adalah tingkat keefektifannya yang lebih rendah dari masker medis. Masker kain hanya bisa dipakai selama maksimal 4 jam. Lebih dari waktu tersebut, pemakaian harus dilanjutkan dengan masker kain yang lain.


Rendam dengan Air Panas


Masker kain yang memiliki kelebihan bisa dipakai berkali-kali tentu perlu melalui proses pencucian. Untuk aturan mencuci masker kain yang lebih baik yaitu dengan menggunakan air panas untuk merendamnya. Sebaiknya segera cuci masker kain setelah 4 jam penggunaan. Jangan sampai menunda mencuci setelah dipakai agar kuman dan virus yang mungkin menempel bisa langsung luruh bersama air dan sabun.


Bahan Kain Katun Lebih Dianjurkan


Masker kain bisa dibuat dari berbagai jenis bahan karena memang jenis kain ada banyak sekali. Namun tidak semua jenis bahan kain bagus untuk dibuat masker. Menurut penelitian para ahli, bahan terbaik untuk masker di masa pandemi Corona ini adalah bahan katun. Bahan katun dipercaya mampu menahan penularan virus hingga 50%. Sementara jenis kain yang tidak disarankan adalah kain sutra.


Harus Disimpan dengan Cara Tepat


Selain dirawat dengan cara dicuci, masker kain harus disimpan dengan cara yang baik. Selalu bawa masker kain cadangan jika bepergian. Tempatkan masker kain di dalam tas. Jika masker yang dipakai sudah basah atau terkena air, segera ganti memakai masker kain yang lain. Agar masker kain bisa awet, sebaiknya cuci dengan menggunakan pelembut. Setelah kering, setrika masker kain agar lebih rapi dan tidak kusut sehingga nyaman digunakan.


Menggunakan masker kain merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan virus Corona. Agar usaha tersebut semakin maksimal, manfaatkan masker kain dengan cara-cara yang tepat berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas. Barengi dengan tetap menjaga kesehatan tubuh, mematuhi anjuran pemerintah serta berdoa agar pandemi virus ini segera berlalu.

Salam,

24 Apr 2020

5 Efek Positif Penerapan Social Distancing terhadap Lingkungan

12:22 0 Comments
Pexels by Joshua Miranda

Persebaran virus Corona yang semakin cepat membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan untuk penerapan social distancing. Aturan ini melarang adanya perkumpulan banyak orang di suatu tempat dengan tujuan apapun. Aturan ini juga sekaligus mengimbau agar masyarakat tinggal di rumah dan meninggalkan segala aktivitas di luar rumah yang bersifat tidak penting.

Karena aturan penerapan social distancing, berbagai dampak buruk kemudian bermunculan. Banyak pabrik akhirnya memberhentikan para pekerjanya karena tidak mungkin lagi menerukan proses produksi yang melibatkan banyak orang. Banyak pusat perbelanjaan yang juga akhirnya tutup karena apabila tetap buka maka akan menjadi tempat berkumpul banyak orang. Hotel-hotel dan banyak restoran mewah terpaksa menutup tempat selama waktu yang belum bisa diputuskan.

Pabrik, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran merupakan contoh usaha skala besar. Nyatanya dampak dari penerapan social distancing juga berpengaruh terhadap usaha skala kecil di berbagai daerah. Warung makan kecil juga merasakan dampak berupa berkurangnya kunjungan pelanggan karena penerapan social distancing. Tukang ojek juga mulai kekurangan penumpang karena orang tak lagi bebas bepergian, dan masih banyak dampak yang dirasakan oleh bidang pekerjaan lainnya.

Baca juga:
Memprihatikan, Pengaruh Pandemi Corona Berdampak pada Semua Aspek Kehidupan

Sesulit apapun kondisi yang ditimbulkan persebaran virus Corona, ternyata masih banyak hal baik yang bisa jadi alasan untuk tetap bersyukur. Terlebih soal penerapan social distancing, beberapa efek positif ini memberi pengaruh yang bagus bagi masyarakat terutama bagi lingkungan dan seluruh dunia.


Menurunnya Polusi Udara


Polusi udara telah menjadi masalah global di era modern ini. Kota-kota besar menghadapi masalah ini akibat banyaknya penggunaan kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik besar yang setiap harinya beroperasi. Termasuk Jakarta, kota metropolitan yang sekaligus menjadi ibukota Indonesia ini merupakan kota dengan tingkat polusi yang sangat tinggi. Hal yang sama juga terjadi di kota-kota besar lain, seperti Surabaya dan ibukota provinsi lainnya.

Berbagai kebijakan seolah tidak mampu membendung tingginya tingkat polusi yang semakin hari terus bertambah. Namun pandemi Corona bisa membuat permasalahan ini seolah menemukan akhirnya. Pabrik-pabrik yang tutup dan berhenti beroperasi serta berkurangnya lalu lalang kendaraan bermotor membuat udara jadi lebih bersih. Polusi udara bisa ditekan dengan lebih maksimal. Kondisi ini juga membuat kualitas udara di berbagai kota besar berangsur membaik. Tercatat data bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada level 89 atau kategori sedang.


Perairan Lebih Bersih


Selain udara yang terpapar polusi, permasalahan perairan yang tercemar limbah dan sampah juga menjadi permasalahan besar yang terjadi di kota-kota metropolitan. Masih dengan penyebab yang sama, tercemarnya perairan diakibatnya limbah produksi dari pabrik, sampah industri dan sampah rumah tangga. Hampir tidak lagi bisa ditemui sungai jernih atau perairan yang mengalir lancar di kota-kota besar.

Permasalahan pencemaran perairan ini juga seolah mendapatkan penyelesaian saat pandemi Corona tengah mengguncang dunia. Berhentinya berbagai kegiatan industri menjadikan produksi limbah jauh berkurang. Ditutupnya banyak tempat wisata, tempat makan dan tempat-tempat umum lainnya juga mengurangi produksi sampah. Dampak positif dari penerapan social distancing ini terlihat dari sungai Venice atau Venesia di Italia yang memperlihatkan air jernih serta bening. Bahkan hewan air yang hidup di dalamnya bisa terlihat dengan jelas.


Konsumsi Plastik Berkurang


Permasalaha sampah tidak hanya tentang bagaimana terus menumpuk dan mencemari lingkungan. Sampah juga menimbulkan masalah pada kerusakan alam karena sulitnya terurai terutama sampah plastik. Sementara plastik masih menjadi konsumsi masyarakat dalam jumlah yang sangat tinggi. Meskipun telah banyak solusi yang lebih ramah lingkungan, plastik masih menjadi andalan dan begitu sulit untuk dikurangi penggunaannya.

Pandemi Corona ternyata berdampak pada konsumsi plastik. Menurut data, konsumsi plastik secara global mengalami penurunan drastis. Pasalnya, penerapan social distancing membuat banyak orang membatasi diri termasuk untuk berbelanja. Hal ini merupakan dampak baik bagi keseimbangan lingkungan. Plastik yang bisa terurai dalam hitungan puluhan bahkan ratusan tahun ini mulai berkurang dan akan membuat masa depan lebih baik.

Konsumsi Bahan Bakar juga Menurun


Penerapan social distancing yang memaksa banyak orang beraktivitas di dalam rumah juga berdampak pada penggunaan bahan bakar untuk kendaraan. Mobilitas berkurang membuat tak banyak bahan bakar yang harus dibeli. Menurunnya konsumsi bahan bakar minyak ini akan berdampak pada persediaan minyak dunia yang terjaga. Paling tidak ada penghematan untuk cadangan minyak di perut bumi yang selama ini terus terkuras sementara persediannya tidak dapat diperbarui.

Kebebasan untuk Satwa yang Dilindungi


Selama ini, banyak sudah data yang memperlihatkan populasi hewan langka yang terus menurun. Namun sejak diterapkannya aturan social distancing, hewan-hewan langka tersebut mulai terlihat bisa berkembang biak. Data ini diperoleh dari wilayah Pantai Gahirmatha Odisha, India yang melaporkan adanya ratusan ribu telur penyu Olive Ridley yang menetas. Belum berhenti sampai di situ, sebuah perkiraan mengatakan masih akan ada 10 juta telur penyu yang bisa menetas tahun ini.


Di antara banyaknya efek buruk, tetap ada beberapa hal baik yang terjadi sejak pandei virus Corona. Itu artinya, tidak seharusnya kita terus mengeluh dan menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan orang lain. Tetap ada alasan untuk bisa bersyukur dan bahagia.

Di sisi lain, banyaknya efek positif dari penerapan social distancing tidak berarti kita mengharapkan keadaan ini terjadi terus menerus. Tentu kita harus tetap berharap, berdoa dan optimis bahwa pandemi ini akan segera berakhir. Jika sudah berakhir nanti, jangan lupa untuk tetap melakukan kebaikan yang sudah menjadi kebiasaan selama pandemi agar kita dan lingkungan selalu baik-baik saja.

Salam,

23 Apr 2020

6 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Mencegah Penularan Virus Corona

11:11 0 Comments
Photo by cottonbro from Pexels

Persebaran virus Corona semakin sulit dikendalikan. Setiap hari selalu ada pertambahan jumlah pasien positif di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Tercatat Indonesia memiliki 7.418 pasien positif Corona yang terhimpun dari seluruh provinsi. Angka tersebut masih bisa bertambah karena sampai saat ini belum ada cara efektif untuk menghentikan persebaran virus Corona. Bahkan obat penyembuh dan vaksin untuk virus ini belum ditemukan.

Tingginya jumlah kematian akibat virus Corona menghasilkan dampak negatif pada masyarakat berupa kepanikan dan ketakutan. Hal tersebut merupakan reaksi yang wajar di tengah pesatnya persebaran virus ini. Namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan apapun sebagai upaya pencegahan. Bahkan dengan kebiasaan sederhana, kita bisa turut mencegah penularan virus Corona.

Baca juga:

Hindari Pegang Wajah

Virus Corona diketahui sebagai virus yang mudah menempel pada permukaan. Bagian tubuh manusia yang paling sering bersentuhan dengan banyak benda dan permukaan adalah tangan. Tangan itulah yang bisa menjadi sarang virus Corona dan membuatnya menular kepada orang lain. Karena itulah, hindari terlalu sering memegang wajah terutama mata, hidung dan mulut. Mata, hidung dan mulut bisa menjadi jalan bagi masuknya virus ke dalam tubuh.


Cuci Tangan

Jika masih sulit menghindari kebiasaan memegang wajah, maka biasakan diri untuk sering-sering mencuci tangan. Jangan hanya mencuci tangan dengan air, tapi gunakan pula sabun. Lakukan langkah mencuci tangan yang benar sesuai anjuran WHO. Usap sabun pada tangan selama kurang lebih 20 detik lalu bilas di bawah air yang mengalir. Bahan aktif dalam sabun dianggap merupakan bahan yang paling efektif untuk meluruhkan virus yang menempel pada tangan.


Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Salah satu imbauan pemerintah yang sangat gencar digalakkan saat pandemi virus Corona ini adalah mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini disebabkan virus Corona yang sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang yang lain bahkan dengan perantara barang yang disentuh. Juga dengan percikan air liur saat batuk dan bersih bisa membuat virus menular. Dengan mengurangi aktivitas di luar rumah atau yang berhubungan dengan banyak orang bisa mencegah penyebaran virus Corona.


Pakai Masker

Pada awal virus Corona ini mulai menyebar, masker hanya disarankan untuk dipakai orang yang sedang sakit. Selain masker juga wajib dipakai tenaga kesehatan yang bertugas merawat pasien virus Corona. Hal ini membuat persediaan masker di pasaran semakin langka, terutama jenis masker medis. Hingga muncul himbauan selanjutnya untuk wajib memakai masker bagi semua orang yang keluar rumah. Sementara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan masker medis, orang-orang disarankan memakai masker kain.


Pakai Hand Sanitizer

Selain memakai masker sebagai bentuk perlindungan diri ketika di luar rumah, memakai hand sanitizer juga menjadi barang wajib. Kandungan alkohol dalam hand sanitizer merupakan bahan yang efektif untuk membunuh virus. Meski begitu, jangan terlalu mengandalkan hand sanitizer dengan mengesampingkan cuci tangan. Cuci tangan tetap menjadi cara yang paling baik dan hand sanitizer menyempurnakannya.


Tenangkan Diri

Virus Corona sangat berisiko terhadap beberapa kondisi, seperti orang yang berusia di atas 60 tahun atau orang dengan penyakit bawaan. Ternyata masih ada golongan orang-orang yang berisiko tinggi terkena virus Corona yaitu orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Kekebalan tubuh atau sistem imun seseorang akan menurun ketika merasakan kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan. Sementara sekarang begitu banyak orang yang khawatir dan takut akan virus Corona.

Perasaan takut dan khawatir yang berlebihan seharusnya bisa dikendalikan. Tentu agar sistem kekebalan tubuh tetap bagus. Cara ini bisa dilakukan dengan menghindari persebaran berita-berita buruk tentang virus Corona yang sekarang sudah sangat mudah diakses dari media elektronik maupun media sosial. Pandemi ini tidak hanya bisa dihadapi dengan kebiasaan sehat dan bersih melainkan juga harus dengan hati yang tenang dan tetap waspada.


Belum ada kepastian kapan virus Corona ini akan lenyap dari dunia. Masih ada kemungkinan pasien positif terus bertambah dan angka kematian semakin banyak. Maka selagi masih sehat, lakukan berbagai langkah pencegahan seperti tujuh kebiasaan sederhana di atas. Semoga apa yang kita lakukan membawa kebaikan bagi diri kita, keluarga dan orang lain.

Salam,

22 Apr 2020

6 Langkah Nyata Bantu Sesama Saat Pandemi Corona

12:45 0 Comments
Photo by cottonbro from Pexels

Beberapa bulan terakhir, dunia tengah mengalami wabah penyakit global yang disebabkan oleh virus. Virus Corona yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019 kini sudah menjangkiti 2.563.384 orang di seluruh dunia. Jiwa yang melayang akibat virus ini sudah mencapai 171.415 orang dari seluruh dunia. Di sisi lain, angka kesembuhan pasien yang terjangkit virus ini berjumlah 681.477 orang.

Corona termasuk virus dengan tingkat persebaran yang sangat cepat. Hanya melalui sentuhan, virus ini bisa berpindah dari pasien positif ke orang yang sehat. Tidak hanya sentuhan fisik secara langsung, virus Corona juga menempel pada berbagai jenis permukaan yang mudah tersentuh. Virus yang menempel pada tangan bisa dengan mudah masuk ke organ dalam tubuh melalui hidung, mata dan mulut.

Karena persebarannya yang sangat cepat, virus Corona telah membawa banyak perubahan pada dunia. Banyak negara memberlakukan aturan lockdown yaitu melarang warganya melakukan aktivitas apapun di luar rumah. Sementara di Indonesia sendiri diberlakukan aturan physical distancing yang mengharuskan masyarakat menjaga jarak dengan orang lain dan membatasi aktivitas di luar rumah. Belakangan beberapa kota besar juga sudah memberlakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Aturan-aturan di atas secara langsung membawa dampak bagi keseluruhan lapisan masyarakat. Adanya larangan untuk berkumpulnya banyak orang membuat banyak perusahaan mengeluarkan keputusan pemberhentian kerja bagi para karyawannya. Belum lagi PSBB juga melarang para tukang ojek untuk mengangkut penumpang. Keharusan berada di dalam rumah membuat pasar-pasar dan pusat perbelanjaan sepi pengunjung. Bisa dipastikan semua orang merasakan dampak virus Corona yang membuat perekonomian semakin terpuruk, bahkan tidak sedikit yang kehilangan penghasilan.

Dalam keadaan seperti ini, yang bisa dilakukan adalah saling membantu. Banyak cara membantu sesama yang bisa dilakukan agar lebih banyak orang bisa keluar dari kesulitan. 6 langkah nyata ini bisa meringankan beban orang lain saat pandemi virus Corona ini.


Donasi

Photo by Lukas from Pexels

Virus Corona yang telah membuat banyak orang kesulitan juga menggugah hati para dermawan untuk melakukan donasi. Terbukti banyak sekali public figure yang membuka donasi untuk orang-orang yang terkena dampak virus Corona. Tak sedikit juga lembaga amal atau komunitas yang melakukan hal serupa. Donasi yang terkumpul kemudian diberikan pada orang-orang yang membutuhkan. Ada yang diberikan dalam bentuk bahan kebutuhan dan ada pula yang diberikan dalam bentuk uang tunai.

Selain donasi untuk masyarakat yang sedang dalam kesulitan, banyak juga yang menyumbangkan sebagian hartanya untuk para tenaga medis. Seperti yang diketahui bahwa para tenaga medis membutuhkan APD (Alat Pelindung Diri) untuk menangani pasien Corona. Sementara APD bagi tenaga medis hanya bisa untuk sekali pakai. Maka banyak pula yang membagikan APD gratis ke berbagai rumah sakit demi kelancaran tugas para tenaga medis.

Kita bisa turut melakukan donasi untuk membantu sesama selama pandemi Corona ini. Berapapun yang kita berikan akan memberi manfaat besar bagi orang lain. Pastikan ikut berdonasi pada lembaga atau komunitas yang terpercaya. Pastikan juga terdapat laporan mengenai perkembangan donasi tersebut dan semuanya bersifat transparan.


Berbagi Masker dan Hand Sanitizer

Photo by Gustavo Fring from Pexels
Selain donasi dalam bentuk uang, kita juga bisa membantu sesama selama pandemi Corona ini dengan membagikan hand sanitizer dan masker gratis. Hal ini juga yang telah dilakukan oleh banyak pihak. Memang dua benda tersebut menjadi sangat langka sejak virus Corona menyerang. Padahal keduanya sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Justru orang-orang tidak bertanggungjawab sengaja menimbun hand sanitizer dan masker untuk tujuan penjualan dengan harga yang sangat tinggi.

Beruntung masih banyak orang baik yang menyadari pentingnya keselamatan bersama. Mereka membagi-bagikan hand sanitizer dan masker secara gratis. Tak sedikit juga perusahaan yang memberikan dua benda itu kepada para pekerjanya. Kita pun juga bisa melakukannya. Meski nilainya tak seberapa, tetap saja itu akan membawa manfaat bagi penerima.


Berdiam Diri di Rumah

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Jika keadaan memungkinkan untuk bisa bertahan, pilihan untuk tetap di rumah saja merupakan keputusan terbaik saat ini. Menuruti kemauan untuk berada di luar rumah dengan tujuan yang tidak teramat penting hanya akan memperbesar risiko tertular virus Corona. Seperti yang sudah menjadi anjuran, berdiam diri atau melakukan semua aktivitas dari rumah merupakan langkah nyata untuk membantu sesama.

Terlebih jika sedang sakit, maka tidak ada pilihan yang lebih baik selain tinggal di rumah. Meskipun sakit yang dirasakan bukan gejala virus Corona, tetap saja keluar rumah bisa menghasilkan kemungkinan buruk. Berdiam di rumah sekarang menjadi langkah pencegahan yang sangat efektif, baik bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.


Jaga Jarak

Photo by cottonbro from Pexels
Himbauan untuk berdiam diri di rumah nyatanya bukan tanpa masalah. Masih banyak orang yang harus keluar rumah demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Contohnya, para tukang ojek atau pekerja serupa. Mereka bukan tidak mau untuk menuruti anjuran pemerintah, melainkan terpaksa keluar rumah untuk tetap bisa menyambung hidup. Jika demikian, maka yang bisa dilakukan adalah menjaga jarak.

Kalau benar-benar harus keluar rumah, pastikan menjaga jarak dengan orang lain antara 1-2 meter. Selain itu, jangan lupa gunakan masker. Sesampainya di rumah, segera bersihkan diri dan pakaian. Lengkapi dengan memakai hand sanitizer. Langkah-langkah sederhana ini bisa menjadi cara untuk membantu sesama serta menghindarkan diri sendiri dan orang lain dari serangan virus Corona.


Menjaga Kebersihan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Menjaga kebersihan memang sudah menjadi kewajiban sehari-hari. Khusus selama masa pandemi ini, kewajiban menjaga kebersihan perlu dilakukan dengan lebih sering dan disiplin. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat penting untuk menjaga keluarga dari penularan virus. Membersihkan berbagai permukaan juga bisa menghilangkan virus yang menempel sebelum sempat berpindah ke orang lain.


Membantu Usaha Teman

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Kesulitan ekonomi akibat virus Corona membuat banyak orang beralih profesi. Banyak yang kemudian mencoba bisnis lain dengan harapan bisa tetap berpenghasilan. Apabila memiliki teman yang demikian, tidak ada salahnya kita membantu usahanya dengan turut mempromosikannya. Terlebih jika memang orang tersebut berada dalam kesulitan yang nyata, misalnya memiliki anak-anak yang harus dibiayai. Maka merupakan langkah nyata yang sangat berguna jika kita bisa membantu usaha teman, minimal dengan membelinya tanpa menawar atau mengenalkan usahanya pada orang lain.

Semua orang tengah merasakan dampak dari virus Corona yang menyerang dunia selama beberapa bulan terakhir. Dampak itu membuat banyak orang berada dalam posisi sulit dan memprihatinkan. Sesulit apapun kita, tetap ada peluang untuk membantu sesama. Keenam cara di atas bisa dilakukan sesuai kemampuan masing-masing. Apabila tidak bisa melakukan hal besar seperti donasi atau berbagi, bantulah sesama minimal dengan menjaga kesehatan diri. Dengan saling membantu dan mendukung, maka kita semua akan tetap kuat untuk bisa melewati masa sulit ini.

Salam,