30 May 2019

7 Tradisi Lebaran Paling Melekat di Masyarakat Indonesia Ini Selalu Bikin Kangen

06:48 0 Comments

Indonesia kaya akan budaya dan tradisi di masyarakatnya. Tradisi dan budaya yang berbeda hadir karena pengaruh letak geografis dan kebiasaan masyarakat. Tak terkecuali tradisi bulan Ramadan yang memiliki keunikan khas masing-masing di tiap daerah di seluruh Indonesia. Mulai dari kebiasaan ngabuburit, kebiasaan berbuka puasa hingga kebiasaan berburu takjil.

Bukan hanya bulan Ramadan yang penuh dengan tradisi khas orang Indonesia. Perayaan hari kemenangan setelah puasa juga tak luput dari beragam tradisi khas yang unik. Tradisi lebaran ini kemudian menjadi kebiasaan turun menurun yang terus dilakukan. Hingga menjadi hal yang paling dirindukan, terutama bagi mereka yang saat hari raya sedang berada di tempat yang jauh.

Inilah 7 tradisi lebaran orang Indonesia yang selalu bikin kangen:


Mudik

sumber foto: pexels
Mendengar kata mudik, pasti langsung teringat dengan hari raya Idul Fitri. Karena memang kebanyakan orang melakukan mudik saat lebaran hampir tiba. Berita tentang mudik ini juga selalu menjadi berita utama di berbagai tayangan berita televisi. Bahkan persiapan mudik misalnya saja pembelian tiket transportasi sering dilakukan sebelum Ramadan tiba.

 Baca juga: Tips Mudik Santai dan Menyenangkan dengan Membawa Bayi atau Balita

Mudik menjadi momen yang paling ditunggu bagi mereka yang bekerja di daerah yang jauh dari rumah asal. Umumnya, pekerja ini memperoleh jatah libur lebih lama saat lebaran tiba. Jatah libur ini yang kemudian dimanfaatkan untuk mudik dan bertemu dengan orang-orang yang dikasihi.


Baju Baru

sumber foto: pexels
Satu lagi tradisi lebaran khas orang Indonesia, yaitu memakai baju baru. Entah tradisi ini juga berlaku di negara lain atau enggak. Yang jelas, berburu pakaian baru selalu menjadi kegiatan penting bagi orang Indonesia saat menjelang lebaran. Enggak heran jika toko baju selalu penuh di hari-hari terakhir. Pun juga dengan penjual baju online dan marketplace yang mendulang keuntungan tinggi saat mendekati lebaran.

Bukan cuma baju, item yang lain juga kalau bisa baru. Sepatu baru, jilbab baru, sarung baru bahkan kalau bisa perabot rumah juga baru agar saat keluarga berkunjung untuk bersilaturahmi, rumah terasa nyaman.


THR

sumber foto: pexels
Satu hal yang selalu dinantikan saat menjelang lebaran adalah THR alias Tunjangan Hari Raya. THR ini umumnya diterima oleh pekerja dari tempatnya bekerja baik berupa uang atau barang. Karena THR bisa dikatakan sebagai bonus, maka wajar jika kehadirannya selalu dinantikan.

Baca juga: 4 Cara Bijak Mengatur Uang THR, Agar Bermanfaat Secara Luas

Bukan cuma THR yang diterima pekerja, tradisi ini juga menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Saat lebaran, anak-anak selalu turut mendapatkan THR dari para orang tua. Lebaran menjadi saat paling ditunggu bagi anak-anak karena mereka bisa mendapatkan banyak uang dari pemberian tersebut.

 

Takbir

sumber foto: pexels
Tradisi takbir ini juga menjadi tradisi lebaran yang melekat di masyarakat Indonesia. Malam lebaran, di mana-mana terdengar riuh suara takbir. Suara ini begitu syahdu dan enggak berlebihan jika dibilang ini yang paling bisa bikin rindu suasana lebaran. Takbir ini dulunya sering dilakukan anak-anak dengan berkeliling sekitar rumah sambil membawa obor. Kemudian, tradisi takbir mulai berkembang menjadi takbir keliling oleh orang-orang dewasa menggunakan kendaraan tertentu. Namun belakangan tradisi takbir keliling ini dilarang oleh aparat berwajib karena alasan keselamatan.
 

Bersilaturahmi dan Bermaaf-maafan

sumber foto: pexels
Idul Fitri identik dengan bermaaf-maafan agar setiap pribadi kembali suci, tanpa dosa layaknya seorang bayi yang baru lahir. Bermaaf-maafan dilakukan dengan saling menjabat tangan dan mengucapkan permintaan maaf, kepada orangtua, keluarga, saudara, tetangga dan siapapun.


Baca juga: Zaman Makin Modern, Keutamaan dan Nilai Silaturahmi Turut Bergeser

Bersilaturahmi juga selalu menjadi agenda wajib dalam perayaan Idul Fitri. Bersilaturahmi dilakukan untuk bertemu keluarga besar atau sanak saudara yang di hari biasa jarang bahkan enggak pernah bertemu dan bermaaf-maafan.


Makan Ketupat

sumber foto: popmama.com
Bahkan makanan yang muncul pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri pun menjadi tradisi lebaran yang terus melekat. Jika saat Ramadan, makanan khasnya adalah kolak, es buah, dan kurma, maka saat lebaran berbeda lagi. Ada menu ketupat yang menjadi satu-satunya makanan khas saat lebaran. Ada sayur lodeh sebagai pelengkapnya, rendang, opor ayam dan sambal goreng yang tak kalah nikmat melengkapi sajian menu ketupat khas lebaran. Benar, menu yang satu ini memang bikin rindu.


Bingkisan Lebaran

sumber foto: pexels
Selain membagikan THR, pemberian bingkisan juga selalu identik dengan perayaan lebaran. Bingkisan ini umumnya juga diterima oleh pekerja dari tempatnya bekerja. Namun banyak juga bingkisan lebaran diberikan bagi pelanggan oleh pemilik toko. Bingkisan lebaran ini bisa diartikan sebagai ucapan terima kasih atas kerjasama selama satu tahun dan sebagai ucapan hari raya Idul Fitri.

Itulah 7 tradisi lebaran yang paling khas di Indonesia. Tradisi lebaran tersebut membuat siapa saja selalu merindukannya, terutama bagi mereka yang sedang berada di kejauhan saat lebaran tiba. Kenangan akan tradisi-tradisi tersebut pasti membuat mereka mengingat keluarganya.

Salam,

29 May 2019

Tradisi Beli Baju Lebaran dari Masa ke Masa

18:59 0 Comments

Ramadan sudah hampir usai. Berbagai hal mulai dipersiapkan menyambut datangnya hari raya Idul Fitri. Hari raya tersebut selalu identik dengan segala sesuatu yang baru. Arti dari fitri saja berarti kembali suci. Amalan kembali suci karena insyaallah dosa-dosa telah diampuni oleh Allah SWT selama bulan Ramadan. Pun dosa-dosa terhadap orang lain juga telah diampuni karena bermaaf-maafan saat hari raya. Intinya, semua umat Islam kembali menjadi manusia baru.

Istilah baru ini nyatanya juga berlaku untuk semua hal. Perabotan rumah baru, tampilan rumah baru dengan dicat ulang misalnya, hingga apapun yang dipakai juga menginginkan yang baru. Baju baru, sepatu baru, jilbab baru. Manusia baru juga tampil dengan pakaian baru. Itulah yang selama ini melekat menjadi tradisi saar hari raya. Hingga di bulan Ramadan selalu ada kesibukan untuk berburu baju lebaran.

Entah sejak kapan tradisi memakai pakaian baru ini ada di setiap perayaan Idul Fitri. Yang jelas, selama yang aku ingat, selama itu pula lebaran selalu datang dengan baju baru. Namun seiring waktu, tradisi membeli baju lebaran itu terus mengalami perubahan. Mulai dari selera baju kesukaan, jumlah baju yang dibeli, tempat hingga cara membelinya.

Saat masih kecil, satu hal yang paling membuat semangat saat lebaran hampir usai adalah baju lebaran baru. Waktu itu memang belum terlalu pintar memilih model baju. Orangtua, terutama ibulah yang menjadi penentu. Yang terpenting adalah lebaran memakai baju baru.

Kemudian, tradisi itu mulai berubah saat sudah mulai beranjak dewasa. Dengan segala pola pikir yang mulai matang, selera baju lebaran pun juga terus berkembang. Ditambah dengan munculnya keinginan sendiri dan enggak bisa lagi nurutin kemauan ibu soal pilihan baju. Jadilah membeli baju baru sesuai selera sendiri. Dan hal ini terus berlanjut setiap tahunnya.

Satu lagi nih, trend baju lebaran yang kala itu banyak diikuti yaitu memiliki lebih dari satu baju baru. Satu baju dipakai untuk pergi shalat ied, satu lagi dipakai saat bersilaturahmi. Belum lagi ada yang membuat trend baju baru masing-masing satu untuk setiap harinya saat lebaran. Jadi selama 7 hari merayakan Idul Fitri, selama 7 kali pula memakai baju baru.

Kemudian saat sudah menjadi ibu, tradisi berburu baju lebaran juga berubah. Bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga memikirkan baju untuk anak. Apalagi anak perempuan yang memiliki banyak pilihan baju berbagai jenis, berbagai model dan beragam warna. Berburu baju baru untuk anak juga telah menjadi satu fokus ketika Ramadan hampir usai.

Saat teknologi semakin canggih, banyak muncul toko online, tradisi berburu baju lebaran ikut mengalami perkembangan. Sudah enggak pernah lagi masuk dari satu toko baju ke toko baju lain. Belanja baju kini menjadi lebih mudah dan praktis hanya dengan mengoperasikan smartphone.

Sudah banyak penjual baju online di Facebook maupun Instagram. Banyak pula marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan sebagainya sebagai tempat mencari barang apapun dengan mudah dan cepat. Belum lagi beberapa e-commerce khusus fashion seperti Sorabel, Hijup, Zalora dan lain-lain yang semakin memudahkan belanja baju dan item fashion lainnya.

Sudah  sekitar 4 tahun terakhir ini, beli baju lebaran semakin mudah dengan memanfaatkan samrtphone. Sudah enggak perlu lagi milih baju keliling toko. Bukan enggak mungkin, tradisi membeli baju baru untuk lebaran akan semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman.

Salam,

5 Alasan Mengikuti 12 Days Blog Challenge

10:06 0 Comments


Alhamdulillah, puasa sudah memasuki hari ke-24. Dibarengi juga dengan 12 days blog challenge oleh Indscript Creative yang sudah memasuki hari ke-12, it means hari terakhir. Masyaallah, lega sekali rasanya. Lega karena ternyata bisa sampai pada tantangan terakhir dengan semua perjuangan selama 12 hari menulis rutin di blog dengan tema yang ditentukan.

Berat? Bisa jadi. Karena tantangan ini aku lakukan di sela kesibukanku yang masih seputar tulis menulis artikel. Hampir tiap hari deadline menulis artikel terus kejar-kejaran. Enggak cuma dikit, seringnya banyak bahkan sampai ribuan kata. Enggak cuma tema ringan, tetapi dengan tema yang rumit dan kadang enggak ngerti pula.

Sempit? Bisa jadi juga. Karena mau enggak mau waktu bulan Ramadan ini seolah begitu singkat. Pagi memang lebih luang karena enggak ada kegiatan masak memasak. Tapi siang hari badan selalu minta diistirahatkan. Setelah itu waktu sore hari terasa lebih singkat karena harus memasak dan semua harus siap sebelum waktu maghrib tiba. Malam harinya, baru bisa menulis setelah selesai shalat tarawih. Itupun kadang terlewat karena mengantuk hihihi

Duh, banyak alasan amat ya *ampun

Tapi karena sudah komitmen dari awal untuk ikut tantangan ini, harus konsisten mengesampingkan semua alasan itu demi selesainya setiap postingan dan harus stor link sebelum jam 22.00 wib.



Sebagai emak-emak, saat melihat pengumuman di atas mungkin matanya langsung fokus pada kalimat "dapatkan bingkisan menarik" hehehe. Tapi sebenarnya, alasan mengikuti 12 days blog challenge lebih dari pada itu.


Melatih Kreativitas

Alasan ini menjadi alasan pertamaku mengikuti tantangan ini. Kenapa? Karena sekarang ini aku sudah bukan anak sekolah atau anak kuliah. Aku sekarang adalah ibu rumah tangga dengan semua kerepotan urusan rumah, anak dan suami setiap harinya. Aku merasa otakku jadi kurang kreatif karena tiap hari ketemunya sama cucian, jemuran, masakan dan tiduran hehehe. Mungkin mikirnya agar terlalu keras kalau sudah menyangkut soal keuangan. Ya meskipun enggak terlalu memeras otak karena enggak akan ada rumus alogritma dan kawan-kawannya.



Beda dengan dulu saat masih sekolah atau kuliah yang tiap hari otak dimasuki pelajaran dan ilmu baru. Belum lagi tugas yang juga setiap hari ada dari pengajar yang berbeda. Mau enggak mau otak akan terus diperas untuk berfikir menyelesaikan tugas tersebut. Tantangan dari Indscript Creative ini mau enggak mau juga membuatku jadi berpikir, mencari ide dan berusaha menuangkannya dalam tulisan.


Mengukur Kemampuan

Alasan mengikuti 12 days challenge yang kedua adalah untuk mengukur kemampuan. Alasan ini juga masih berhubungan dengan alasan pertama yaitu menyangkut kinerja otak. Meskipun menulis blog itu bukan perkara yang terlalu sulit, tapi tetap membutuhkan pemikiran yang lebih.

12 days blog challenge ini dilangsungkan selama 12 hari dengan tema yang berbeda di masing-masing hari. Temanya masih seputar Ramadan karena diadakan di bulan tersebut. Ke-12 tema yang diberikan itu tentu saja enggak semua dikuasai. Bisa jadi karena kecenderungan minat ada di bidang lain. Karena itulah aku menyebutkan alasan keduaku adalah untuk mengukur sejauh mana kemampuanku terhadap pemahaman tema-tema yang diberikan.


Melatih Disiplin

Melatih disiplin aku sebut sebagai alasanku mengikuti 12 days challenge yang ketiga. Menjadi seorang ibu rumah tangga memang membuat jam kerja rutin terbentu secara alami. Bayangkan saja, memasak harus selesai sebelum jam 7 karena anak dan suami harus berangkat sekolah. Mencuci, jemur dan melipat pakaian harus segera selesai pula karena seragam suami harus segera dipakai lagi. Secara enggak langsung sudah otomatis disiplin.

Namun kadang masih merasa kurang disiplin kalau lagi keenakan mainan medsos, scrolling Facebook dan Instagram yang membuat waktu sangat cepat berlalu. Kebiasaan yang kurang penting itu kemudian jadi sedikit berkurang karena adanya tantangan ini. Karena ingat, link untuk tema hari itu harus distor maksimal jam 22.00 wib setiap harinya. Jadi enggak ada waktu untuk santai terlalu lama jika ingat deadline itu.


Menjadi Produktif

Meskipun setiap hari berkutat dengan kesibukan sebagai ibu rumah tangga, rasanya kok ada yang kurang ketika enggak menghasilkan apa-apa. Padahal sebenarnya ada sih yang dihasilkan. Ada masakan yang siap disantap keluarga, ada rumah bersih karena disapu, ada baju bersih yang sudah dicuci. Tapi itu semua enggak cukup. Harus ada yang dihasilkan dan bisa dibagikan ke banyak orang, yaitu dengan tulisan.

Alasan mengikuti 12 days blog challenge ini juga karena aku ingin produktif. Apalagi di bulan puasa ini yang biasanya identik dengan bermalas-malasan yang tiada guna. Maka menulis adalah caraku untuk bisa tetap produktif. Ditambah, tulisanku bisa aku bagikan ke akun media sosialku dan orang lain bisa membacanya. Semoga tulisanku yang sederhana itu menjadi manfaat bagi mereka.


Optimasi Blog

Optimasi blog menjadi alasan mengikuti 12 days challenge yang terakhir. Mengapa yang terakhir? Padahal banyak blogger menggunakan alasan ini sebagai alasan yang pertama agar bisa memaksimalkan blog-nya dan mendapatkan keuntungan dari sana. Karena sebenarnya, niat awal aku membuat blog ini hanya sebagai sarana untukku menyalurkan hobi menulis.

Dengan punya blog, minimal aku punya media untuk menuangkan hasil ide kreatif dan pemikiranku. Agar juga bisa dibaca banyak orang, enggak seperti buku harian zaman dulu yang cuma tersembunyi di lemari atau di bawah bantal. Intinya adalah, aku bisa berkreasi dengan leluasa melalui blog ini. Soal kemudian blog ini membawa keuntungan materi, aku anggap itu bonus.

Namun sayangnya, karena niat awal yang cuma ingin sekedar menulis itulah membuatku enggak konsisten merawat blog ini. Apalagi blog ini sudah memiliki top level domain yang juga dibeli dari hasil menulis. Sayang sekali sebenarnya jika kurang dioptimalkan. Maka dari itu, tantangan ini membuatku harus menulis lebih banyak untuk mengoptimalkan blog ini.


Itulah 5 alasan mengikuti 12 days blog challenge. Harapanku semoga semangatku tetap terjaga untuk mengisi blog ini meski tantangan telah berakhir.

Salam,


28 May 2019

Zaman Makin Modern, Keutamaan dan Nilai Silaturahmi Turut Bergeser

17:46 0 Comments

Hari raya Idul Fitri akan kita temui dalam beberapa hari lagi. Agenda yang paling utama saat hari raya Idul Fitri adalah bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, teman dan saudara. Silaturahmi ini menjadi agenda penting saat hari raya Idul Fitri karena bagi sebagian orang, bertemu dengan kerabat dan saudara hanya bisa dilakukan di hari raya ini. Selebihnya, waktu sudah dihabiskan untuk bekerja dan bahkan di perantauan.

Bersilaturahmi bermaksud untuk menjalin persaudaraan dan pertemanan. Menjaga tali silaturahmi ini juga menjadi salah satu ajaran yang diperintahkan dalam agama Islam, dengan semua keutamaan yang menyertainya. Keutamaan menjalin silaturahmi ini antara lain untuk memperpanjang umur dan meluaskan rezeki.

Karena merupakan perintah yang dianjurkan, maka memutus silaturahmi juga menjadi hal yang paling dilarang dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan sesama manusia dan umat Islam khususnya adalah seperti saudara. Sehingga memutuskan tali silaturahmi sama dengan memutus hubungan persaudaraan.

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern dan serba canggih, nilai dan keutamaan silaturahmi tidak lagi sama seperti dulu. Terlebih saat ini generasi milenial selalu memiliki cara sendiri untuk melakukan apa saja yang jelas berbeda dengan cara yang dilakukan orang tua zaman dulu. Kebiasaan yang lebih cenderung ke arah serba praktis dan berhubungan dengan modernitas inilah yang menyebabkan nilai silaturahmi makin bergeser.


Silaturahmi Lewat Gadget

sumber foto: pexels

Di masa sekarang ini, siapa yang tidak memiliki gadget? Mulai dari anak-anak hingga orang tua mengenal gadget dan bahkan memilikinya masing-masing. Ditambah dengan semakin meluasnya jaringan internet dan munculnya banyak fitur serta aplikasi pada perangkat ponsel dan menjadikannya disebut sebagai ponsel pintar. Perangkat tersebut diklaim bisa membantu memudahkan hidup manusia di zaman yang serba praktis ini.

Kemudahan tersebut nampaknya juga berdampak pada silaturahmi. Kini, silaturahmi tidak mengharuskan kedua belah pihak bertemu dan bertatap muka secara langsung bahkan berjabat tangan. Karena semua telah bisa dilakukan melalui gadget dengan mengirim pesan singkat melalui berbagai aplikasi.

Saat ini sudah sangat umum orang mengucapan selamat hari raya Idul Fitri serta memohon maaf hanya melalui pesan singkat. Cara inipun sebenarnya memudahkan bagi mereka yang berjauhan dan tidak mungkin saling bertemu. Namun nilai silaturahmi yang identik dengan kedekatan menjadi berubah karena trend teknologi.


Silaturahmi sebagai Ajang Pamer

sumber foto: pexels
Saat hari raya, umumnya menjadi momen berkumpulnya sebuah keluarga besar atau pertemuan dengan kawan lama. Biasanya silaturahmi juga berwujud reuni yang juga biasanya dilaksanakan saat hari raya Idul Fitri. Agenda ini menjadi saat bertemu dengan banyak orang yang di hari biasa sulit atau bahkan tidak bisa bertemu.

Karena harus bertemu banyak orang inilah, setiap orang pasti ingin tampil maksimal. Maka tak heran jika saat silaturahmi selalu dipilih pakaian terbaik, terbaru dan kalau bisa bernilai mahal. Tidak hanya pakaian, semua yang dibawa dan dipakai juga menjadi hal yang diperhatikan.

Dengan adanya kondisi ini, nilai silaturahmi sebagai ajang untuk mempereat jalinan persaudaraan menjadi berubah sebagai ajang pamer. Entah itu pamer penampilan atau pamer kemampuan diri. Meski secara tidak langsung terucap dan diniatkan, silaturahmi kini lebih mirip seperti momen untuk menunjukkan kebisaan masing-masing.


Silaturahmi bahkan Dihindari

sumber foto: pexels
Bertemu dengan keluarga besar di hari raya kadang menyelipkan sebuah perasaan tidak nyaman. Perasaan tersebut bisa muncul karena kekhawatiran akan pertanyaan yang mungkin terlontar dari keluarga atau teman. Inilah yang membuat nilai silaturahmi bukan lagi sebagai pertemuan yang membawa keberkahan, melainkan menjadi satu waktu yang bisa menakutkan bagi beberapa orang.

Saat bertemu dengan banyak orang, tentu akan mungkin banyak pertanyaan dari mereka. Misalnya saja pertanyaan yang umum yaitu "kapan menikah?". Pertanyaan pendek dan sederhana ini bisa terdengar menyesakkan bagi mereka yang tak kunjung menemukan jodoh bahkan setelah lebaran berikutnya tiba.

Tak hanya satu pertanyaan itu, pertanyaan lain juga bisa menyisakan kegelisahan. Misalnya saja,

"Kerja di mana sekarang?". Orang yang belum mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tetap bisa saja merasa rendah diri karena pertanyaan tersebut.

"Kapan punya anak?". Orang tua yang sebenarnya sudah berusaha namun belum juga diberi karunia tersebut bisa menjadi terluka hatinya.

"Kapan lulus kuliah?". Anak muda yang mungkin sedang dalam kesulitan di pendidikannya bisa jadi terganggu dengan pertanyaan seperti itu.

dan masih banyak contoh pertanyaan lain yang mungkin bagi si penanya terkesan biasa, namun bagi yang mendapat pertanyaan bisa menjadi ketidaknyamanan dan berakibat menghindari silaturahmi.

Seperti itulah masa perlahan menggeser nilai dan keutamaan silaturahmi. Maka jika kita sudah menyadarinya, alangkah baiknya mengembalikan nilai silaturahmi yang sebenarnya agar keberkahan bisa diraih, dan justru bukan hal lain yang didapat.

Salam,


27 May 2019

Inspirasi Makeup untuk Lebaran dari Para Beauty Vlogger, Siap Bikin Kamu Tampil Cantik di Hari Raya

07:01 0 Comments

Puasa Ramadan sudah memasuki 10 hari terakhir, nih. Itu artinya sebentar lagi kita akan merayakan hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri menjadi hari yang spesial. Makanya semua orang juga ingin tampil spesial di hari itu. Mulai dari mengenakan baju baru agar terlihat lebih menarik, sampai mempercantik wajah dengan makeup bagi perempuan. Kamu enggak perlu bingung bagaimana harus mendandani wajahmu di hari yang fitri itu. Beberapa beauty vlogger ini akan membocorkan tutorial makeup untuk lebaran yang bisa kamu tiru.


Simple Look ala Tasya Farasya


Pasti sudah tahu dong ya sama beauty vlogger yang satu ini? Selain suka menampilkan konten kecantikan di akun YouTube-nya, Tasya Farasya juga sering memberikan ulasan berbagai produk kecantikan di akun Instagramnya.

Di videonya kali ini, Tasya membuat tutorial make up untuk lebaran dengan konsep OBMT alias One Brand Makeup Tutorial. Brand yang ia gunakan kali ini adalah Wardah yaitu seri Instaprefect. Look yang ditampilkan Tasya kali ini bertema simpel, enggak berlebihan dan enggak terlalu menor. Caranya pun juga gampang, enggak terlalu makan banyak waktu.

Semua produk yang digunakan adalah dari Wardah Instaperfect. Bagian mata diisi dengan eyeshadow berwarna ungu gelap. Sedangkan lipstiknya, Tasya memilih warna nude yang natural ditambah dengan lipgloss untuk kesan bibir lebih berisi. Keseluruhan tampilan Tasya kali ini menunjukkan hasil akhir makeup glowing dan bikin wajah terlihat lebih segar.


So Sweet Look ala Nanda Arsyinta


Beauty vlogger yang satu ini nih enggak kalah cantik dan imut. Setiap tutorial makeup yang ditampilkannya selalu mendapat banyak respon positif dan mendatangkan jutaan penonton. Seperti tutorial makeup untuk lebaran yang ini, nih.

Nanda Arsyinta menggunakan beberapa brand lokal untuk tutorial makeup-nya kali ini, seperti Sariayu dan Pixy. Riasan pada mata lebih berfokus pada nuansa warna coklat. Penggunaan eyeliner berwarna hitamnya semakin mempertegas garis mata dan membuat mata menjadi terkesan lebih lebar. Lipstik dan blush on yang dipilih adalah yang bernuansa pink sehingga tampilannya menjadi lebih manis dan semakin cantik.


Fresh Look ala Putri Melati


Tampil di hari raya pasti ingin terlihat lebih segar dong? Nah, tutorial make up ala Putri Melati ini bisa jadi contoh buat kamu yang ingin tampilan simpel dan wajah jadi terlihat lebih segar. Uniknya, di tutorial kali ini, Putri Melati bukan cuma menunjukkan cara makeup, tapi juga menunjukkan tutorial skincare yang akan membuat kulit wajah lebih sehat dan lembab saat puasa.

Untuk makeup lebaran dengan hasil yang fresh, Putri Melati menyarankan penggunaan blush on dengan warna peach, bukan pink. Seperti yang ia perlihatkan di video di atas. Pemilihan lipstik pun juga sama menggunakan nuansa warna peach dengan gaya ombre yang kekinian. Agar terlihat lebih cantik, lipstik peach tersebut dipadukan dengan lipstik warna pink dan lipgloss untuk kesan mengkilap.


Korean Look ala Ghina Alwi


Ingin tampil lebih berani dengan konsep Korean look saat hari raya? Kamu bisa ikuti tutorial makeup ala Ghina Alwi ini. Masih dengan item makeup dari beberapa brand yang sudah tersohor, Ghina menampilkan makeup look yang lebih glamour namun hasil akhirnya enggak berlebihan.

Look glamour pada tutorial makeup untuk lebaran ala Ghina Alwi ini ditunjukkan dengan penggunaan eyeshadow dan glitter. Blush on yang digunakan juga masih bernuansa peach untuk kesan segar dan natural. Sedangkan Korean style-nya tampak dari lipstik glossy yang digunakan yaitu berwarna red rose yang lembut dan memberikan kesan anggun.


Nah, sudah enggak bingung lagi kan harus berpenampilan seperti apa saat merayakan lebaran? Tutorial makeup untuk lebaran di atas bisa kamu jadikan referensi.

Semoga bermanfaat :)

Salam,

5 Sajian Ini Jadi Makanan Favorit Berbuka Orang Indonesia, Termasuk Favorit Kamu Juga Nggak?

05:43 0 Comments

Bulan Ramadan bukan hanya identik dengan tradisi khasnya seperti ngabuburit atau ronda untuk membangunkan orang sahur. Ramadan juga identik dengan makanan khas yang menjadi favorit dan bahkan hanya ada ketika bulan istimewa tersebut datang. Makanan-makanan tersebut umumnya menjadi menu wajib kala berbuka. Inilah 5 makanan favorit berbuka orang Indonesia.


Kurma


Buah dengan rasa manis ini sebenarnya bukan buah asli dari Indonesia, melainkan buah yang hidup di daerah Timur Tengah seperti Mekah dan Madinah. Buah kurma menjadi makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Nabi Muhammad, memakan 3 buah kurma saat berbuka merupakan sunah. Selain itu rasa manis dari kurma memang bisa mengembalikan energi dengan cepat setelah berpuasa tanpa menumpuk kalori terlalu banyak.

Meskipun kurma bukan buah asli Indonesia, buah ini juga menjadi makanan favorit berbuka orang Indonesia. Enggak heran, jika buah ini kemudian menjadi laris manis saat Ramadan tiba dan bahkan sering dijadikan sajian saat hari raya Idul Fitri. Di hampir semua daerah di Indonesia, mudah sekali menemukan kurma yang dijajakan selama bulan Ramadan.


Kolak


Anjuran untuk berbuka dengan yang manis sepertinya sudah melekat di benak orang Indonesia. Selain kurma, kolak juga menjadi makanan manis yang hampir selalu ada di setiap sajian menu berbuka puasa. Kolak sering dimakan terlebih dahulu sebelum makan besar yang biasanya dilakukan selepas shalat tarawih.

Kolak terbuat dari kuah santan dengan tambahan gula dan isian seperti buah pisang. Kolak juga menjadi makanan yang banyak dijajakan pedagang musiman di bulan Ramadan. Di bulan lain, kolak menjadi sulit ditemui karena jarang ada yang sengaja membuatnya atau bahkan menjualnya.


Berbagai Macam Es


Selain manis, sepertinya orang Indonesia juga selalu mencari yang segar-segar untuk menu buka puasa. Maklum, mungkin saja menahan dahaga sepanjang hari membuat keinginan menyantap yang manis sekaligus segar menjadi meningkat. Bicara soal manis dan segar, ada berbagai jenis es yang juga menjadi makanan favorit berbuka orang Indonesia.

Sebut saja es buah yang berisi potongan buah segar dengan siraman sirup manis yang menggugah selera. Ada juga es kelapa yang segar dan pastinya bisa menghilangkan dahaga seketika. Enggak ketinggalan, es cendol yang juga sangat nikmat untuk disantap saat berbuka puasa. Masih banyak jenis es lain yang turut menyemarakkan menu berbuka setiap Ramadan.


Gorengan


Siapa yang bisa menolak makanan yang satu ini? Gurih renyahnya selalu bikin ketagihan. Maka wajar jika makanan ini menjadi kesukaan orang Indonesia termasuk saat bulan Ramadan. Mulai dari bala-bala, tahu isi, tempe mendoan sampai pisang goreng ramai dijajakan pedagang di pusat kuliner Ramadan. Bukan cuma penjual asli, gorengan juga menjadi dagangan laris bagi pedagang musiman.

Gorengan dijadikan makanan pembuka saat berbuka puasa atau dijadikan cemilan. Harganya yang murah juga menjadi alasan mengapa gorengan disebut sebagai makanan favorit saat berbuka. Menemukannya juga tak akan sulit karena gorengan termasuk makanan paling populer bahkan di setiap daerah di Indonesia.


Martabak


Makanan ini sebanarnya juga menjadi makanan favorit bukan hanya di bulan Ramadan. Namun saat Ramadan, orang yang awalnya jarang beli martabak jadi lebih tergoda untuk mencobanya. Baik martabak manis maupun martabak telur, keduanya menjadi makanan favorit berbuka puasa yang dijamin pasti bisa menghempas rasa lapar. Rasa nikmatnya enggak bisa ditolak dan bikin ingin makan terus.


Itulah 5 jenis sajian yang menjadi makanan favorit berbuka, terutama di Indonesia. Adakah salah satu di antaranya juga menjadi favoritmu?

26 May 2019

Dalam Rangka Latihan, Inilah 8 Tips Berpuasa untuk Anak Kecil

12:56 0 Comments


Salah satu syarat wajib puasa Ramadan adalah baligh, yaitu dengan ketentuan sudah pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid. Itu artinya anak yang sudah mencapai ketentuan tersebut berusia sekitar 9 tahun. Dengan syarat wajib puasa tersebut, anak-anak berusia di bawah 9 tahun belum memiliki kewajiban puasa. Namun enggak ada salahnya melatih anak-anak untuk berpuasa dengan tips berpuasa untuk anak kecil berikut ini.

Puasa berarti harus mampu menahan lapar dan dahaga selama belasan jam. Hal ini tentu dirasa berat bagi anak-anak. Meski begitu, mereka harus tetap dikenalkan dengan konsep puasa sejak usia dini agar saat tiba waktunya ia harus berpuasa, maka ia sudah siap. Namun kadang, membiasakan anak-anak untuk berlatih puasa seringkali enggak mudah. Beberapa tips di bawah ini bisa kamu coba.

Jelaskan tentang Perintah Puasa

sumber foto: pexels
Hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menjelaskan tentang perintah puasa. Anak-anak memang belum akan sepenuhnya mengerti. Maka orangtua bisa menjelaskannya dengan cara bercerita tentang ayat Al-Qur'an yang menjelaskan perintah puasa wajib. Selain itu, anak juga perlu dijelaskan tentang rukun Islam dan resiko jika meninggalkan ibadah wajib seperti puasa Ramadan. Orangtua bisa menjelaskan semua itu dengan bahasa yang sederhana sehingga anak akan mudah memahami.


Berikan Kemudahan

sumber foto: pexels
Seorang anak kecil enggak mungkin langsung mampu berpuasa sehari penuh. Dalam hal ini, orangtua harus memahami kemampuan anak dan memberinya kemudahan atau keringanan. Enggak masalah jika anak terlebih dahulu melakukan puasa setengah hari. Setelah itu ia bisa melanjutkannya lagi hingga bedug maghrib. Sambil orangtua menanamkan pemahaman bahwa cara berpuasa tersebut adalah bentuk latihan dan anak harus berpuasa sehari penuh nantinya jika sudah benar-benar mampu.


Libatkan dengan Semua Kegiatan Ibadah

sumber foto: pexels
Salah satu tips berpuasa untuk anak kecil yang harus dilakukan secara konsisten adalah melibatkan anak dalam semua kegiatan ibadah selama bulan Ramadan. Mulai dengan membangunkannya saat waktu sahur dan menjelaskannya bahwa sahur merupakan salah satu sunah puasa selain agar puasa jadi enggak terlalu lemas.

Selanjutnya, orangtua bisa melibatkan anak dalam menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Akan lebih baik jika mengajaknya membagikan makanan pada orang lain yang juga berpuasa. Dengan begini, anak akan memahami bahwa semua orang pada bulan Ramadan wajib melaksanakan puasa.


Ajak Lakukan Permainan Sederhana

sumber foto: pexels
Saat menjalani puasa untuk pertama kalinya, anak pasti akan banyak mengeluh karena merasa lapar atau haus. Ia bisa saja meminta berbuka lebih awal. Untuk melatih kesabarannya, ajak dia melakukan permainan sederhana yang bisa mengalihkan fokusnya. Pilih permainan yang bisa dilakukan di dalam rumah tanpa harus melibatkan gerak fisik yang berlebihan. Tips berpuasa ini untuk menahan keinginan anak dan orangtua bisa mengizinkannya berbuka pada waktu yang telah disepakati.


Siapkan Makanan Favoritnya

sumber foto: pexels
Bagian yang paling menyenangkan saat berpuasa tentu saja ketika waktu berbuka. Anak-anak pasti sangat menantikannya dan sangat senang ketika maghrib tiba. Anak akan lebih senang jika menemukan makanan kesuakaannya dalam sajian berbuka puasa. Ia akan merasa bahwa puasanya begitu berarti dan bisa berbuka puasa dengan sangat lahap. Bahkan bukan enggak mungkin anak akan dengan senang hati menjalani puasa di hari berikutnya. Menyiapkan makanan favorit ini juga bisa dilakukan saat sahur agar anak bersemangat.


Berikan Contoh

sumber foto: pexels
Tips berpuasa bagi anak yang terpenting adalah adanya contoh nyata. Tentu saja dari orangtuanya dan orang-orang di sekitarnya. Jangan mengharapkan anak akan menjalani puasa dengan senang hati jika orangtua sendiri masih belum bisa rajin berpuasa. Tunjukkan juga semangat menjalani hari meski sedang berpuasa karena ini akan menularkan semangat kepada anak.


Berikan Penghargaan

sumber foto: pexels
Memberikan penghargaan kepada anak ketika telah selesai melaksanakan kewajiban puasa memang menjadi tips berpuasa yang paling berpengaruh. Namun ada kalanya anak mau melakukan puasa karena ada iming-iming hadiah. Untuk menghindarinya, orangtua sebaiknya enggak menjanjikan apapun di awal puasa. Sebaliknya, berikan penghargaan atau hadiah sebagai kejutan di akhir bulan puasa agar anak merasakan kebahagiaan yang nyata.


Jangan Memaksa

sumber foto: pexels
Memaksa anak untuk melakukan puasa penuh hanya akan membuatnya tertekan dan enggan melakukan puasa lagi. Intinya, jika memang anak belum mampu maka jangan paksakan. Barangkali anak masih membutuhkan banyak pemahaman dan penyesuaian. Orangtua harus bisa mengukur kemampuan anak dan enggak memaksakannya dengan alasan apapun. Sikap lembut orangtua ini secara perlahan bisa membuat anak lebih memahami arti puasa.


Itulah beberapa tips berpuasa untuk anak kecil. Tips-tips tersebut termasuk tips yang sederhana dan mudah dilakukan. Jadi, enggak akan sulit melatih anak kecil untuk berpuasa asal sebagai orangtua kita pun konsisten.

Semoga bermanfaat :)

Salam,

25 May 2019

Inilah 6 Aplikasi yang Bermanfaat Saat Bulan Ramadan, Download Kuy!

09:08 0 Comments

Hidup di era digital, segala sesuatu memang sudah bisa serba mudah dan otomatis. Termasuk untuk urusan ibadah puasa di bulan Ramadan. Ibadah di bulan Ramadan bisa menjadi lebih mudah dan terbantu dengan adanya aplikasi-aplikasi yang bisa diakses melalui perangkat ponsel pintar. Banyak aplikasi sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan Muslim utamanya untuk beribadah.

Inilah beberapa aplikasi bermanfaat saat Ramadan yang bisa kamu unduh melalui perangkat ponsel pintarmu:

Muslim Pro


Saat kamu memasukkan kata kunci "muslim" di kolom pencarian Play Store, aplikasi ini pasti muncul di bagian paling atas. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10 juta kali dan para penggunanya juga memberikan ulasan dan peringkat 4,7 dari 5 bintang untuk aplikasi ini. Aplikasi yang bermanfaat saat bulan Ramadan ini memiliki banyak fitur. Di antaranya adalah pengingat waktu shalat yang akan membuatmu lebih tepat waktu saat shalat, penunjuk arah kiblat, bahkan Al-Qur'an digital lengkap dengan terjemahanya.


Muslim Mate


Aplikasi ini sangat berguna bagi yang sering menghabiskan waktu Ramadan di luar rumah. Bisa juga berguna saat melakukan perjalanan mudik. Aplikasi yang bermanfaat saat bulan Ramadan ini akan menunjukkan lokasi masjid terdekat dengan tempat penggunanya berada saat ini. Aplikasi ini bekerja dengan bantuan Google Maps. Pastikan jaringan internet lancar dan stabil untuk bisa menggunakan aplikasi ini. Fitur lainnya yang mendukung ibadah di bulan Ramadan adalah penunjuk arah kiblat dan pengingat waktu shalat.


Snap Me Up


Aplikasi ini memiliki fungsi untuk membangunkan penggunanya dari tidur saat sudah masuk waktu sahur. Uniknya, Snap Me Up meminta penggunanya untuk melakukan selfie saat alarm berbunyi. Pengguna diwajibkan untuk melakukan selfie di ruangan yang terang dan dalam mata keadaan terbuka. Jika tidak dilakukan, maka suara alarm dalam aplikasi ini tidak akan berhenti berbunyi. Nah, dengan ini pastinya pengguna aplikasi ini tidak akan telat untuk melakukan sahur dini hari.


Kalkulator Zakat


Membayar zakat menjadi amalan wajib yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Umumnya zakat dibayar di akhir masa Ramadan, menjelang hari raya. Kamu masih bingung bagaimana caranya menghitung besaran zakat yang harus dibayarkan? Aplikasi ini akan membantumu untuk menghitung. Enggak cuma zakat fitrah, aplikasi ini juga akan membantu menghitung zakat profesi dan usaha.


Tanya Ustadz


Saat bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk memperdalam ilmu dan pemahaman agama. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi yang satu ini agar lebih banyak ilmu agama yang kamu kuasai. Kamu bisa menyampaikan pertanyaan apa saja seputar syariat dan hukum dalam Islam, mulai dari bidang ekonomi hingga aqidah Islam.


Cookpad


Ramadan juga sering menjadi momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga utamanya saat berbuka puasa. Saat berbuka puasa, pasti ingin menyajikan hidangan paling enak untuk orang-orang terkasih. Aplikasi ini bisa membantu mewujudkannya. Tersedia begitu banyak inspirasi resep masakan yang bisa kamu tiru. Dijamin, kamu enggak akan kehabisan ide untuk memasak selama bulan Ramadan. Di aplikasi ini kamu juga bisa menemukan banyak resep kue kering untuk hidangan lebaran.

Itulah 6 rekomendasi aplikasi yang bermanfaat saat bulan Ramadan. Aplikasi-aplikasi tersebut berfungsi untuk memudahkan umat Islam dalam beribadah. Segera download untuk bisa menikmati fiturnya, ya.

Semoga bermanfaat :)

Salam,

MyQuran merupakan aplikasi Al Quran digital yang dilengkapi dengan terjemahan. Aplikasi ini sangat membantu bagi pengguna yang ingin membaca kitab suci Al Quran selama Ramadan sambil menanti buka puasa di mana saja. Menurut informasi di deskripsinya, MyQuran ini dikembangan oleh developer asal Cimahi dan sudah bersertifikasi TASHIH dari Kemenag. Aplikasi MyQuran ini terbilang lengkap dengan dukungan teks arab offline, terjemahan resmi dari Kemenag, terjemahan per kata, dan dilengkapi juga tafsir Al Jalalyn. Tersedia mode gelap atau dark mode guna mendukung kenyamanan membaca saat malam hari.

Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul "Daftar Aplikasi Android Sambut Ramadan 2019", https://tirto.id/daftar-aplikasi-android-sambut-ramadan-2019-dpuY.

Follow kami di Instagram: tirtoid | Twitter: tirto.id
MyQuran merupakan aplikasi Al Quran digital yang dilengkapi dengan terjemahan. Aplikasi ini sangat membantu bagi pengguna yang ingin membaca kitab suci Al Quran selama Ramadan sambil menanti buka puasa di mana saja. Menurut informasi di deskripsinya, MyQuran ini dikembangan oleh developer asal Cimahi dan sudah bersertifikasi TASHIH dari Kemenag. Aplikasi MyQuran ini terbilang lengkap dengan dukungan teks arab offline, terjemahan resmi dari Kemenag, terjemahan per kata, dan dilengkapi juga tafsir Al Jalalyn. Tersedia mode gelap atau dark mode guna mendukung kenyamanan membaca saat malam hari.

Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul "Daftar Aplikasi Android Sambut Ramadan 2019", https://tirto.id/daftar-aplikasi-android-sambut-ramadan-2019-dpuY.

Follow kami di Instagram: tirtoid | Twitter: tirto.id

Ramadan Hampir Usai, 5 Hal Ini akan Menjadi yang Dirindukan dari Ramadan

03:40 0 Comments

Ramadan sudah memasuki 10 hari terakhir. Rasanya baru saja Ramadan mulai dan sekarang sudah hampir di penghujung. Awal bertemu Ramadan selain ada bahagia, pasti ada sedikit rasa ingin Ramadan segera usai. Namun nyatanya, begitu Ramadan benar-benar akan usai, ada rasa enggak rela jika harus berpisah dengan Ramadan. Akan ada banyak hal yang dirindukan dari Ramadan.

Ramadan memang selalu menjadi saat paling istimewa. Ibadah menjadi istimewa. Pahalanya menjadi berlipat. Suasana hangatnya begitu terasa lebih dari bulan lain. Damainya selalu menenangkan. Sejuknya selalu membuat rindu. Banyak hal yang akan terus dirindukan selama 11 bulan, dan inilah di antaranya.

Makan Sahur

sumber foto: pexels

Ibadah puasa Ramadan diawali dengan makan sahur. Sahur ini dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Sahur merupakan kesempatan untuk mendapat asupan makanan sebelum berpuasa selama satu hari penuh. Sahur juga menjadi amalan yang disunahkan saat menjalani rangkaian ibadah puasa Ramadan.

Bangun sahur untuk makan, pasti selalu ada rasa malas. Apalagi harus bangun lebih awal, pasti rasa kantuk masih menggelayuti. Biarpun masih mengantuk, tetap harus makan. Inilah yang akan dirindukan dari Ramadan. Meski diselipi rasa malas, makan sahur tetap menjadi ritual Ramadan yang terus terkenang.

Ngabuburit

sumber foto: pexels

Ngabuburit menjadi satu tradisi yang enggak bisa terlepas dari rangkaian ibadah di bulan Ramadan. Ngabuburit merupakan aktivitas menunggu waktu berbuka dan biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan. Beberapa daerah memiliki tradisi khas ngabuburit, seperti melakukan permainan tradisional. Ada juga yang ngabuburit dengan cara berburu makanan berbuka.

Tradisi ngabuburit kemudian memunculkan keramaian di banyak tempat. Terutama tempat menjajakan makanan. Sore hari menjelang magrib, tempat-tempat tersebut selalu ramai. Keramaian inilah yang akan dirindukan dari Ramadan. Keramaian yang seolah menjadi tanda semaraknya bulan Ramadan.

Berbuka Puasa

sumber foto: pexels

Berbuka puasa menjadi satu momen yang pasti dinantikan semua umat Islam yang melakukan ibadah puasa wajib di bulan Ramadan. Selain untuk menghapus lapar dan dahaga, berbuka puasa juga kerap menjadi momen berkumpulnya seluruh keluarga. Kebiasaan yang mungkin akan sulit tercipta di bulan lain ini akan dengan sangat mudah dilakukan saat Ramadan.

Kehangatan Ramadan bisa terasa dari momen berbuka puasa ini. Berkumpul dan makan bersama membuat kehangatan keluarga juga kian terasa. Makan bersama ini mungkin akan sulit dibiasakan di bulan lain karena berbagai kesibukan masing-masing. Dan inilah yang akan dirindukan dari Ramadan.

Salat Taraweh

sumber foto: pexels

Satu lagi ibadah sunah yang hanya ada di bulan Ramadan, salat taraweh. Salat ini dilakukan setelah memasuki waktu isya' dengan cara berjamaah. Salat taraweh dilakukan beberapa kali sesuai angka rakaat yang dipakai. Inilah yang menjadikan masjid lebih ramai dibanding hari biasanya. Karena akan lebih banyak orang pergi ke masjid setiap harinya untuk melakukan ibadah salat taraweh. Ibadah ini menjadi salah satu yang dirindukan dari Ramadan.

Mengaji Al-Qur'an

sumber foto: pexels

Setelah selesai taraweh, biasanya jamaah akan mengaji Al-Qur'an hingga larut malam. Umumnya membaca Al-Qur'an dilakukan melalui pengeras suara di masjid sehingga semua orang bisa mendengar. Kedamaian Ramadan letaknya ada di sini, saat lantunan ayat-ayat Al-Qur'an bergema, bersahut-sahutan dari masjid satu dengan yang lain, dari mushola satu dan mushola lainnya.

Kegiatan membaca Al-Qur'an ini juga sering dilakukan di pagi hari seusai salat Subuh. Dan akan lebih sering saat memasuki 10 hari terakhir Ramadan seperti sekarang ini, baik oleh anak-anak hingga orang tua. Semua itu akan berlalu seiring beranjaknya Ramadan dan akan menjadi yang dirindukan dari Ramadan.


Itulah 5 hal yang akan dirindukan dari Ramadan, yaitu beberapa kebiasaan yang enggak mungkin ada di bulan lain. Ramadan dengan semua rangkaian ibadahnya akan selalu dirindukan di 11 bulan yang lainnya. Maka dari itu, selalu ada anjuran untuk memanfaatkan Ramadan yang istimewa ini untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala dan keutamaan di dalamnya, agar 11 bulan lainnya menjadi lebih berarti dan tentu saja dengan harapan untuk bisa bertemu lagi dengan Ramadan.

Salam,