Mendengar nama BRI, semua orang pasti langsung teringat pada bank yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai pelosok daerah di Indonesia. Seperti namanya, BRI atau Bank Rakyat Indonesia benar-benar pantas disebut sebagai bank rakyat yang bisa dijangkau siapa saja, walau tinggal di daerah kecil.
Kehadiran BRI merupakan sebuah solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan layanan perbankan. Tidak harus pergi ke pusat kota dengan menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan banyak biaya, masyarakat bisa mendapatkan layanan perbankan di BRI yang tersedia banyak cabang di berbagai wilayah.
BRI menjadi jalan bagi masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya layanan perbankan untuk berbagai tujuan finansial. Melalui BRI, masyarakat bisa menabung dengan lebih mudah, praktis dan tentu saja aman. Masyarakat dari semua kalangan juga bisa mendapatkan bantuan finansial untuk apa saja keperluannya.
Perjalanan 128 Tahun BRI
Di balik nama besarnya, BRI tentu telah melewati waktu yang sangat panjang dalam bertumbuh. Bank pemerintah Indonesia ini berdiri pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Raden Bei Aria Wirjaatmadja yang merupakan pendiri bank ini awalnya memberi nama De Purwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden sebagai sebuah organisasi.
Pada Februari 1946, pemerintah Indonesia menetapkan organisasi tersebut menjadi sebuah bank pemerintah dengan nama Bank Rakyat Indonesia. BRI sempat berhenti beroperasi pada tahun 1948. Kemudian bank ini kembali beroperasi dengan nama Bank Rakyat Indonesia Serikat setelah Perjanjian Renville diteken.
Pada tahun 1960, bank ini melebur ke dalam Bank Koperasi, Tani dan Nelayan (BKTN). Lalu pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep bank berjuang, BKTN digabung ke dalam Bank Indonesia dan diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan. Sebulan kemudian, nama Bank Indonesia diubah menjadi Bank Negara Indonesia. BKTN juga diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II.
Sejak 1 Agustus 1992, berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992, status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan saham BRI saat itu masih 100% milik pemerintah. Hingga akhirnya pada 2003, pemerintah memutuskan untuk menjual 30% saham BRI hingga bank ini menjadi perusahaan publik dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan masih dipakai hingga sekarang.
Layanan dan Digitalisasi BRI untuk Masyarakat Indonesia
Sebagai sebuah bank, BRI tidak hanya menyediakan fasilitas penyimpanan uang secara aman dan terjamin. BRI juga senantiasa menyediakan cara supaya seluruh segmen nasabah mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses layanan perbankan. Untuk tujuan ini, BRI menggunakan strategi hybrid bank.
Strategi hybrid bank diterapkan oleh BRI dengan melakukan transformasi bisnis proses, inovasi model bisnis hingga tata kelola jaringan kerja. Dalam usaha tersebut, BRI juga memadukan kapabilitas digital, jaringan fisik serta layanan penasehat keuangan.
Strategi tersebut telah berhasil dengan bukti berupa inovasi layanan kanal digital BRI yang sudah dipakai mencapai 98,41% per Desember 2022. Inovasi layanan kanal digital BRI berupa aplikasi BRImo menjadi produk andalan untuk melayani nasabah.
BRImo mengalami pertumbuhan volume transaksinya mencapai Rp2.084 triliun pada Oktober 2022. Pertumbuhan ini meningkat dua kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021. Pengguna aplikasi ini pun telat tumbuh 73,55% yoy menjadi 22,37 juta users.
Selain BRImo, strategi hybrid yang dilakukan BRI juga berupa Agen BRILink yang siap melayani kebutuhan masyarakat, termasuk pada periode hari libur. Hadirnya Agen BRILink merupakan solusi yang sangat memudahkan aktivitas masyarakat melalui sejumlah fitur, seperti pembayaran berbagai tagihan dan cicilan, pembelian pulsa, top up BRIZZI, setoran pinjaman, referral pembukaan rekening BSA dan lain sebagainya.
Agen BRILink telah tersebar di lebih dari 59 ribu desa di Indonesia. Jumlah tersebut telah meng-cover 80% dari total desa di Indonesia. Sedangkan volume transaksi Agen BRILink selama Januari hingga pertengahan tahun 2023 sudah mencapai nilai Rp675,8 triliun.
BRI sebagai Pahlawan UMKM
Apabila datang ke desa-desa dan jika bertanya pada masyarakatnya tentang solusi permodalan usaha yang solutif, pasti mereka akan langsung menyebut BRI. Bank Rakyat Indonesia sepertinya sudah menjadi tujuan wajib bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan modal guna mengembangkan usaha.
Atas komitmen BRI dalam membantu berkembangnya UMKM di Indonesia, bank ini pantas mendapatkan julukan pahlawan UMKM. Melalui produk KUR atau Kredit Usaha Rakyat, BRI memberikan solusi untuk masalah permodalan bisnis bagi masyarakat yang memerlukan.
KUR BRI merupakan layanan pinjaman dari BRI yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Indonesia. Keuntungan yang dapat diperoleh dari produk pinjaman ini adalah:
Pilihan plafon mulai dari yang terendah Rp1 juta hingga tertinggi Rp80 juta.
Masa angsuran bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Bunga ringan.
Proses pengajuan cepat dan mudah.
Terbuka bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tidak banyak potongan biaya.
BRI Terus Tumbuh Hebat dan Kuat
Selama 128 tahun, BRI terus berkomitmen menjadi lembaga keuangan yang menyediakan banyak solusi finansial bagi masyarakat Indonesia. Dengan fungsi awalnya sebagai pengelola dana masjid, BRI kini tumbuh menjadi bank besar dengan beragam produk layanan keuangan.
BRI menyediakan solusi untuk permasalahan keterbatasan modal bisnis pada masyarakat. Dengan KUR yang ditawarkan, telah banyak pengusaha mikro, kecil dan menengah yang terbantu usahanya. Hingga kemudian hal tersebut berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Untuk menjawab tren digitalisasi di era modern ini, BRI juga turut menghadirkan inovasi. Termasuk di antaranya adalah aplikasi BRImo dengan banyak fitur canggih serta Agen BRILink yang jangkauannya semakin jauh. BRI tumbuh semakin kuat dan hebat bersama masyarakat Indonesia.
Salam,
0 Comments