27 Jan 2020

Sakit Hati itu Karena Kita Mengizinkan Orang Lain dan Keadaan untuk Menyakiti Hati Kita

10:45 0 Comments
source: Pixabay

Sakit hati biasanya identik dengan perasaan cinta. Ditolak cintanya oleh seseorang yang diharapkan, sakit hati. Sudah menjalin hubungan lalu salah satu ada yang mendua, pasti juga sakit hati. Bahkan yang sudah resmi menikah lalu dikhianati, apa lagi yang dirasakan kalau bukan sakit hati.

Ternyata sakit hati bukan hanya akan dirasakan dalam hal percintaan. Di kehidupan sosial, rasa tak menyenangkan itu juga sangat rentan terjadi. Mendapat perlakuan nggak menyenangkan dari orang lain, sakit hati. Mendengar omongan pedas dari tetangga, sakit hati juga. Dikucilkan, nggak dianggap, dihina juga pasti bikin sakit hati.

Apa sih Sakit Hati itu?

Semua orang pasti bisa menjelaskan dengan mudah ketika datang pertanyaan itu. Semua orang pasti akan memberikan jawaban yang seragam bahwa sakit hati itu sama dengan kekecewaan. Rasanya pasti nggak enak, menyakitkan dan bikin sedih. Belum lagi, sakit hati juga bisa memicu kemarahan, mulai dari kemarahan level rendah sampai level paling menakutkan.

Intinya, siapapun nggak pernah ingin sakit hati sebenarnya. Karena itu bukan perasaan yang bisa bikin nyaman. Sayangnya, lebih banyak orang nggak mampu menghindari rasa sakit hati itu. Padalah kenyataannya, sakit hati bisa dicegah dan dihindari. Sebelum membahasnya, kita bicara dulu soal pemicu sakit hati.


Apa Penyebab Sakit Hati?

Semua orang juga pasti bisa menjawab dengan tepat ketika ada pertanyaan, apa yang bisa menyebabkan sakit hati? Jawabannya, tentu saja karena ada sesuatu yang mengecewakan. Ada sesuatu hal yang terjadi namun nggak aslinya hal itu nggak diinginkan.

Selain karena suatu hal yang nggak sesuai harapan, sakit hati juga katanya bisa timbul karena sikap orang lain. Siapa yang nggak sakit hati ketika dihina? Siapa yang nggak sakit hati ketika dikhianati? Ditolak? Atau dikecewakan? Semua itu adalah perbuatan yang bisa saja datang dari orang lain. Lalu saat menerimanya, kita akan marah, sedih dan menyalahkan orang tersebut.


Bagaimana Cara Menghindari Sakit Hati?

Sebenarnya, sakit hati nggak akan terjadi kalau kita tahu bagaimana cara menghindarinya, mencegah dan menjauhinya. Memang iya, penyebab sakit hati umumnya datang dari luar, dari keadaan dan dari orang lain. Kita terlihat nggak punya kuasa untuk mengatur apa yang akan terjadi. Benar, memang kita nggak akan mampu menghalau apapun yang datang dari luar. Tapi bukan itu cara untuk menghindari sakit hati.

Diri kita, perasaan dan hati kita ada dalam kendali kita. Itulah yang menjadi cara untuk mencegah sakit hati. Hati kita, kita sendiri yang pegang kendali. Maka jangan biarkan hati itu terluka dan tersakiti oleh keadaan dan orang lain. Saat kita mengizinkan pengaruh dari luar menorehkan luka di hati, ya sakit hati itu yang pasti akan terjadi.

Perasaan kita, kita juga yang hanya bisa menguasainya. Jangan biarkan apapun keadaannya dan siapapun orangnya mengambil alih kuasa itu. Hanya kita yang berhak mengatur perasaan. Saat kita membiarkan orang lain menguasai perasaan kita, apa lagi yang mudah terjadi kalau bukan sakit hati.

Intinya adalah, jangan pernah memberi izin siapapu dan apapun untuk menjadi penguasa hati dan perasaan kita. Kitalah yang punya kendali sepenuhnya, maka kendalikan. Jangan biarkan kendalinya lepas lalu terbawa pengaruh dari luar. Kalau saja pengaruhnya baik maka nggak masalah. Yang repot adalah ketika pengaruhnya buruk dan itu berisiko menimbulkan perasaan nggak enak, sakit hati, sedih dan marah.


Sulitkah Mengendalikan Hati dan Perasaan?

Bisa jadi terdengar sulit. Karena sifat manusia biasanya akan merespon segala sesuatu secara natural terhadap kondisi tertentu. Maksudnya, ketika ada yang menhina, jelas marah. Ketika ada yang mengecewakan, jelas sakit hati. Ketika ada yang mengkhianati, otomatis sedih.

Saatnya yang natural dan otomatis itu kita ubah. Kita ubah pengaturan hati dan perasaan kita menjadi otomatis tenang dan baik. Karena sesungguhnya, fitrah hati semua manusia itu baik. Jika ada yang nggak baik, itu pasti karena bisikan setan.

Memang nggak bisa serta merta bisa mengatur hati selalu jadi baik dan tenang. Butuh proses belajar yang lama. Butuh proses pembiasaan yang nggak sebentar. Bahkan butuh latihan yang berkali-kali. Maksudnya, latihan disakiti dan dikecewakan berulang kali hingga kita akhirnya berada dalam tahap nggak lagi mempan kalau ada yang melukai. Istilahnya, hati dan perasaan kita akan kebal.


Bagaimana untuk Membiasakannya?

Masih terdengar sulit juga? Tenang. Semua masalah di dunia ini selalu hadir sepaket dengan solusi dan cara penyelesaiannya. Seperti untuk masalah sakit hati ini, ada cara untuk latihan mencegahnya. Namun pastikan diri kita telah lebih dulu mau membuka hati untuk tetap melanjutkan membaca postingan ini dan menemukan cara membiasakan hati agar tetap tenang dan baik. Baik, sudah siap ya?

Nggak ada cara membiasakan hati agar tenang selalu selain hanya dengan berharap pada Allah, pada Tuhan yang kita imani. Jawabannya sebenarnya selesai sampai di sini. Namun nggak afdol rasanya kalau nggak dijelaskan. Ya nggak sih?

Sudah pernah dengan nasihat Ali bin Abi Thalib yang berbunyi, "Sepahit-pahitnya harapan adalah berharap pada manusia". Alhamdulillah kalau sudah pernah bahkan berkali-kali mendengar. Jika ini baru pertama kali tahu, bersyukut juga karena akhirnya ada yang memberi tahu.

Dari nasihat di atas kita harusnya sudah sangat paham bahwa nggak ada tempat berharap yang menjamin kepastian selain hanya berharap pada Allah. Berharap pada manusia? Siap-siap saja untuk kecewa. Menggantungkan kepercayaan pada manusia? Selalu ada kemungkinan untuk dikhianati.

Sebaik apapun manusia itu, setinggi apapun ilmu orang tersebut, tetap dia bukan tempat yang seharusnya menjadi tujuan kita dalam berharap. Pun sedekat apapun kita dengan seseorang, tetap tempat untuk menggantungkan harapan paling tepat adalah hanya kepada Allah. . Nggak ada pilihan lain dan jangan coba-coba mencari pilihan lain.

Saat kita benar-benar bisa berharap hanya pada Allah, maka hati kita akan selalu diliputi ketenangan. Karena Allah nggak pernah ingkar janji. Jauh beda sama manusia ciptaanNya yang ingkar janji adalah hal yang mudah dilakukan.

Saat kita hanya bergantung pada Allah, kita nggak akan peduli dengan penilaian manusia. Bagi kita yang demikian, penilaian orang lain nggak akan membawa pengaruh. Jadi seburuk apapun omongan orang lain, kita nggak akan sampai memasukannya dalam hati dan dibuat sedih karenanya. Sebab apa? Sebab yang menjadi fokus kita adalah penilaian Allah, bukan penilaian makhluknya yang bahkan belum tentu mendapat penilaian baik juga dari Allah.

Saat kita sudah percaya pada Allah, maka kita juga percaya bahwa apapun yang ditakdirkanNya adalah yang terbaik untuk kita. Kita akan percaya Allah nggak akan membiarkan kita jatuh dalam luka dan kesedihan. Kita akan percaya bahwa apapun masalahnya itu adalah cara Allah untuk menyayangi kita. Setelahnya, hati kita akan lebih ikhlas dan mudah menerima kenyataan.


Apa Kesimpulan Akhirnya?

Sakit hati memang manusiawi, tapi kita punya kuasa penuh untuk mencegahnya. Caranya adalah dengan nggak mengizinkan orang lain dan keadaan melukai perasaan kita. Jangan pernah beri kesempatan siapapun dan apapun merusak hati dan perasaan kita.

Hati ini ada dalam tubuh kita, Allah telah mempercayakannya pada kita, maka kita juga harus bisa menjaganya. Karena nggak mungkin mengandalkan orang lain untuk menjaga hati kita. Itu pasti sangat sulit.

Selama yang menjadi fokus kita adalah penilaian Allah, kita akan mampu buat nggak mempedulikan apapun yang berusaha menghancurkan perasaan kita. Yang akan tertinggal hanyalah perasaan tenang, bahagia, menerima dan ikhlas. Nggak ada lagi kecewa, sedih, marah dan sakit hati.

Salam,

20 Jan 2020

Stop Mager, Hari Senin adalah Awal untuk Membentuk Hasil dalam Sepekan

11:21 0 Comments
Foto oleh Lukas dari Pexels

"Alhamdulillah, sudah hari Senin lagi."

"Ah, kok cepet banget sudah hari Senin lagi?"

Dari kedua ungkapan di atas, mana yang sekiranya sering terucap?

Jika ungkapan pertama yang sering kamu ucapkan, bersyukurlah karena kamu tak perlu membaca post ini hingga akhir. Sebab itu berarti kamu sudah termasuk orang yang bermental optimis, penuh semangat dan siap menjadi orang sukses.

Tapi jika kamu sering mengucapkan ungkapan yang kedua, barangkali post ini nantinya akan bisa sedikit memberi gambaran mengapa kamu harus beralih mengucapkan ungkapan yang pertama. Segitu pentingnya kah sebuah ungkapan tentang hari? Hanya soal hari saja lho? Mengapa harus begitu diperhatikan?

Mau tahu jawabannya? Selesaikan membaca hingga kata terakhir pada post ini!

Hari Senin adalah Awal Pekan


Iya sih, anak TK juga tahu kalau hari Senin adalah awal pekan. Eits, bukan hanya sebatas itu makna sebuah hari Senin. Semua orang memang tahu bahwa setiap pekan diawal hari Senin. Tapi hanya sedikit yang menyadari bahwa hari Senin juga merupakan sebuah awal. Awal dari semua hasil yang akan kita rasakan di hari Minggu.

Hari Senin adalah awal yang akan menentukan hasil selama seminggu. Tidak ada keberhasilan yang bisa didapat jika tidak ada awal baik yang dilakukan. Nasihat tersebut juga berlaku untuk hari Senin. Tidak akan ada pekan menyenangkan jika awalnya saja dimulai dengan sesuatu yang buruk.


Maka sebagai sebuah awal, hari Senin sebisa mungkin harus menjadi hari yang baik, hari yang menyenangkan dan hari yang penuh semangat. Jika hari Senin diawali dengan semua kebaikan maka peluang mendapatkan kebaikan lain di hari berikutnya akan semakin besar. Hal ini juga berlaku kebalikannya.

Cara Menyambut Hari Senin


Sudah tahu kan hari Senin itu adalah awal yang akan menentukan hasil? Kalau menginginkan hasil yang baik, tentu harus memulainya dengan hal-hal baik juga, dong. Sebaliknya, jika ingin hasilnya biasa-biasa saja atau bahkan lebih buruk, maka tinggal mengawalinya dengan sesuatu yang buruk pula. Tapi siapa sih yang menginginkan hasil yang buruk? Pasti semua ingin yang baik-baik, bukan?

Yes, kalau begitu pastikan memulai hari Senin dengan hal-hal baik. Pertama, kamu bisa membuat rencana yang akan kamu lakukan selama seminggu. Apapun rencananya yang memang itu berkaitan dengan kesibukan kita.


Kalau masih sekolah, coba deh bikin list tentang aktivitas positif apa yang bisa kita kerjakan. Jika memang seminggu itu penuh dengan tugas, tidak masalah membuat daftarnya juga. Hal ini akan mempermudah kamu dalam melihat mana tugas yang belum selesai dan mana yang masih harus dikerjakan. Selain tugas sekolah, kamu juga bisa menulis aktivitas baik lain semisal ikut kajian rohani di sekolah atau mengunjungi perpustakaan. Pastikan aktivitas lainnya menunjang diri kamu menjadi lebih baik.

Jika kamu ibu rumah tangga, membuat daftar aktivitas mingguan juga akan sangat membantu. Misalnya dalam minggu ini ada jadwal kunjung si kecil ke dokter gigi. Atau misalnya minggu ini saatnya belanja bulanan. Bisa juga dalam seminggu ini ada agenda kumpul dengan wali murid di sekolah anak.

Daftar kegiatan memang tidak menjamin akan bisa dilakukan 100%. Karena bisa jadi ada kejadian mendadak yang membuat kamu harus membatalkan aktivitas tertentu yang sudah tercatat. Tapi paling tidak, kamu sudah memulainya dengan rencana sehingga nanti akan lebih mudah dalam mengatur waktunya.

Sudah membuat daftar aktivitas mingguan, selanjutnya lengkapi dengan semangat. Tidak ada gunanya banyak jenis aktivitas positif jika itu hanya sebatas tulisan. Bakar semangatmu di hari Senin dengan cara membayangkan bahwa minggu ini semua akan sangat menyenangkan.

Awal Bahagia dan Kesuksesan

Siapa yang ingin jadi sukses? Semua pasti angkat tangan. Lalu siapa lagi yang ingin jadi bahagia? Pasti semua juga angkat tangan. Fix, tidak ada yang ingin menjadi orang sengsara dalam hidupnya. Pun manusiawi jika tidak ada pula yang ingin mengalami kegagalan. Tapi apakah cukup hanya sekadar ingin? No, kamu harus lakukan hal lain agar keinginan itu jadi nyata.

Kesuksesan berawal dari optimisme, kerja keras, pengorbanan dan pantang menyerah. Setuju ya? Saat kamu sudah melakukan satu hal di atas dalam mengawali Senin yaitu membuat daftar kegiatan, itu artinya kamu sudah berada pada tahap optimisme.


Lalu ketika kamu sudah melakukan apa yang telah kamu sendiri rencanakan, itu juga berarti kamu sudah ada pada tahan kerja keras. Jangan berhenti! Selanjutnya kamu akan berada pada tahap pengorbanan yaitu mungkin kamu akan merelakan waktu bersantaimu untuk melakukan hal positif yang akan membawa dampak besar dalam hidupmu.

Terakhir, jika kamu sudah melakukan hal-hal baik namun hasil yang didapat tidak sesuai keinginan, maka kamu berada dalam tahap pantang menyerah. Jangan berhenti dulu! Kamu harus tetap melakukan hal-hal baik karena itu semua tidak akan pernah sia-sia. Jika bukan sekarang kamu memetik hasilnya, pasti akan kamu rasakan manfaatnya di kemudian hari. Inysaallah, itulah kesuksesan yang sesungguhnya yaitu ketika kamu tidak berhenti meski hasilnya belum sesuai keinginan.

Lalu bagaimana agar dalam seminggu selalu bahagia? Mudah, syukuri dulu hari Senin yang tiba. Sebab kebahagiaan berawal dari hati yang pandai bersyukur. Syukur atas nikmat Tuhan karena Dia masih memberikan kita sehari lagi kesempatan yang tidak boleh kita sia-siakan. Senin adalah awal untuk memperbaiki keburukan di minggu lalu dan meningkatkan kebaikan yang seminggu kemarin sudah kita lakukan.


Mensyukuri hari Senin memang termasuk hal kecil. Tapi dampaknya akan sangat luar biasa jika selalu dilakukan. Bersyukur akan hari Senin akan membuat mental lebih siap dalam beraktivitas. Selanjutnya, aktivitas akan berjalan lancar dan insyaallah hasilnya merupakan yang terbaik.

Stop Mager, Mending Action

Senin adalah hari setelah akhir pekan yang biasanya selalu diisi dengan hal-hal menyenangkan. Piknik, jalan-jalan, makan di luar, belanja atau sekadar memanfaatkan akhir pekan untuk bersantai di rumah. Selanjutnya, Senin juga merupakan awal pekan saat kita semua harus kembali pada aktivitas. Yang pekerja harus kembali ke kantor. Yang sekolah harus kembali ke sekolahan. Yang ibu rumah tangga akan kembali berkutat dengan rutinitas pagi hari.

Dengan semua aktivitas menyenangkan yang harus berakhir dengan datangnya hari Senin, maka sudah sangat umum jika banyak orang ternyata mager alias malas gerak. Hal inipun manusiawi. Karena akan membentuk karakter buruk jika malas gerak menjadi kebiasaan. Kemalasan tidak akan mendatangkan keberhasilan selain kesulitan bagi diri sendiri di kemudian hari.

Ada tipsnya biar tidak malas di hari Senin? Ada tentu saja. Pertama, jangan habiskan semua waktu di akhir pekan. Pergi keluar boleh, tapi pulanglah lebih awal. Masih ada waktu yang tersisa untuk beristirahat. Beda dengan yang pergi ke luar rumah pagi hari dan kembali saat petang, pasti rasa lelahnya akan lebih besar.

Kedua, bangun lebih awal. Kebiasaan ini pastinya tidak akan sulit dilakukan jika sebelumnya membiasakan diri untuk tidur lebih awal. Di hari Senin ada banyak yang perlu dipersiapkan jadi jangan buang waktu untuk hal-hal yang presentase kepentingannya rendah.


Selanjutnya, jangan menunda. Segera gerakkan tubuhmu untuk melakukan apa saja yang bermanfaat. Sekadar menyapu halaman juga bisa menghindarkan tubuh dari penyakit mager. Bonusnya badan bisa sehat dan lebih bugar. Jangan menunda untuk melakukan hal baik karena itu akan mempengaruhi dampak berikutnya. Jika di awal sudah sangat semangat, maka aktivitas lain di belakangnya juga akan dilakukan dengan penuh semangat.

Mau tidak mau, suka tidak suka, hari Senin sudah pasti akan datang. Sebagai awal pekan, kamu juga yang memiliki kendali penuh akan memulainya dengan cara yang mana. Agar bersemangat dan jauh dari kata mager, segera lakukan beberapa tips penting di atas. Mari awali Senin dengan semangat dan mengisinya dengan aktivitas positif agar hasil bagus memiliki peluang lebih besar untuk diwujudkan.

So, sudah tidak menggerutu lagi kan menyambut hari Senin? Hari yang disambut dengan senyum dan percaya diri juga akan menjadi hari baik yang menyenangkan.

Salam,