Mengenal Frugal Living, Bukan Sekadar Berhemat


Belakangan lagi rame banget perbincangan soal frugal living. Banyak orang mengekspos gaya hidup mereka di media sosial yang mereka bilang menganut gaya frugal living. Dengan menerapkan gaya hidup demikian, banyak orang mengaku bisa menghemat uang dengan lebih baik hingga mereka mampu membeli barang-barang kebutuhan yang harganya lumayan mahal, contohnya mobil.


Menariknya, orang-orang yang mengaku menerapkan frugal living ternyata tidak selalu yang berpenghasilan besar. Banyak di antara orang-orang tersebut bahkan berpenghasilan setara dengan UMR. Hal itulah yang kemudian mengundang banyak pendapat orang lain.


Ada yang mengutarakan kekaguman atas gaya hidup hemat yang berhasil dilakukan sejumlah orang di tengah gempuran harga barang kebutuhan yang terus meninggi. Tidak sedikit pula orang yang mencibir, mengatakan gaya hidup demikian sama dengan pelit dan lain sebagainya.


Lalu apa sih sebenarnya frugal living? Benarkah itu adalah gaya hidup dengan penghematan besar-besaran? Atau apakah ada trik khusus yang diterapkan sehingga frugal living benar-benar bisa membuat seseorang punya kehidupan finansial yang stabil?


Pengertian Frugal Living

Dari segi bahasa, frugal living berarti hemat dan living artinya kehidupan. Jadi menurut bahasa, frugal living diartikan sebagai hidup hemat. Namun sebenarnya istilah tersebut memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar hidup hemat.

Dikutip dari laman wealthsimple, frugal living adalah gaya hidup yang lebih menekankan pada mindfullness atau kesadaran seseorang dalam menggunakan uangnya tanpa mengesampingkan value atau nilai dari suatu barang.


Dari pengertian yang lebih lengkap, dapat dilihat bahwa sebenarnya frugal living tidak melulu tentang menggunakan uang secara hemat. Namun lebih dari itu, yaitu menggunakan uang dengan penuh kesadaran untuk mendapatkan barang yang tetap bernilai.


Anggapan lain yang juga keliru soal frugal living adalah menganggap orang yang melakukannya punya sifat pelit. Padahal frugal living justru membeli suatu barang yang harganya lebih mahal sebanding dengan kualitasnya sehingga barang tersebut bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama alias awet.


Dengan kata lain, frugal living merupakan gaya hidup menghemat uang karena tidak harus membeli barang terlalu sering. Dengan cara berhemat yang demikian, banyak uang yang bisa dikumpulkan untuk membeli barang berguna lainnya.


Manfaat Frugal Living

Frugal living dikenal sebagai gaya hidup baru yang kemunculannya menarik perhatian generasi milenial. Tentu saja ada banyak pendapat yang mendukung gaya hidup tersebut sekaligus tidak sedikit yang masih menganggap frugal living tidak cocok diterapkan di zaman modern seperti sekarang. Di balik pro dan kontra itu, menerapkan frugal living terbukti bisa memberikan manfaat sebagai berikut:

Hemat Pengeluaran

Walaupun dibilang frugal living tidak melulu tentang berhemat uang, nyatanya memang gaya hidup tersebut bisa membantu kita dalam menghemat uang. Memang uang yang dikeluarkan untuk membeli suatu barang yang berkualitas jadi lebih banyak. Namun intensitas membelanjakan uang jadi tidak terlalu sering, kan? Di situlah letak hematnya.

Bisa Menyimpan Uang Lebih Banyak

Imbas dari penghematan yang dilakukan, seseorang yang menerapkan frugal living juga jadi bisa menyimpan uang alias menabung lebih banyak. Uang yang biasa digunakan untuk membeli barang secara berulang, bisa disisihkan. Uang yang disisihkan bisa dialokasikan menjadi dana darurat atau kepentingan lainnya.

Ramah Lingkungan

Manfaat frugal living ternyata tidak hanya menyangkut soal keuangan. Manfaat gaya hidup ini juga berdampak pada lingkungan sekitar. Pasalnya semakin sedikit barang yang dibeli dan digunakan sehingga tidak akan menjadi limbah rumah tangga.

Cara Menerapkan Frugal Living

Sederhananya, penerapan frugal living selalu berhubungan dengan menghemat uang. Namun di balik makna tersebut, ada banyak hal detail yang ada dalam penerapan frugal living. Inilah cara penerapannya.

  • Lebih sering masak makanan sendiri dari pada membeli sebab itu lebih hemat.
  • Membeli pakaian yang berkualitas dan lebih bagus meski harga lebih mahal agar masa pakainya lebih panjang.
  • Tidak perlu mengikuti tren terutama yang berhubungan dengan fashion dan gadget.
  • Menyisihkan uang untuk ditabung di awal masa gajian dengan  yang konsisten setiap jangka waktu tertentu. Jumlah uang yang ditabung bisa ditetapkan dengan presentase dari penghasilan.
  • Membelanjakan uang hanya untuk kebutuhan utama, seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian serta tidak menuruti keinginan.
  • Tidak ada salahnya memulai investasi, tentu dengan pertimbangan yang matang.
  • Membeli barang secara tunai, tidak perlu mencicil atau berhutang.


Itulah penjelasan lengkap mengenai frugal living yang belakangan menjadi tren baru di kalangan milenial. Apa kamu tertarik untuk menerapkannya?


Salam,



Post a Comment

0 Comments