Pekan ASI Sedunia 2020: Memaknai Pemberian ASI secara Lebih Luas

 

pekan asi sedunia
Photo by NIKOLAY OSMACHKO from Pexels

Pekan ASI Sedunia diperingati mulai tanggal 1 hingga 7 Agustus. Setiap tahunnya Pekan ASI selalu hadir dengan tema yang berbeda. Setelah pada tahun lalu, Pekan ASI mengusung tema peran ayah, maka tahun ini tema lingkungan hidup dijadikan fokus utama. Secara resmi, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan tema Support Breastfeeding for A Healthier Planet untuk Pekan ASI Sedunia 2020.


Setiap tema yang ditetapkan selalu membawa pesan. Begitu juga dengan tema pada Pekan ASI tahun ini. Isu lingkungan hidup memang tengah menjadi sorotan utama pada masa ini. Terlebih saat ini seluruh dunia sedang menghadapi penyebaran virus Corona yang telah ditetapkan sebagai pandemi. Tema tahun ini juga sekaligus membuktikan bahwa pemberian ASI juga bisa berdampak bagi lingkungan secara khusus, dan untuk seluruh dunia secara umum.


Mengenal Sejarah Pekan ASI Sedunia

Melalui Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week, UNICEF dan WHO mengupayakan kesadaran seluruh masyarakat dunia akan pentingnya pemberian ASI untuk bayi pada usia yang tepat. Peringatan ini mulai diresmikan sejak tahun 1992. Alasan untuk pentingnya pemberian ASI tentu fokus untuk masalah kesehatan dan perkembangan bayi. Namun peringatan ini ternyata juga bisa berdampak lebih besar, seperti yang dijelaskan dalam tema Pekan ASI Sedunia pada tahun ini.


Makna Tema Pekan ASI Sedunia 2020

Tema Support Breastfeeding for A Healthier Planet yang ditetapkan pada tahun ini bukan tanpa alasan. WHO ingin memberikan pesan lebih luas terhadap masyarakat dunia melalui peringatan Pekan ASI Sedunia kali ini. Pemberian ASI diharapkan bisa membawa efek positif bagi kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Lingkungan hidup yang semakin hari semakin bermasalah akibat ulah manusia diharapkan bisa kembali membaik dengan salah satunya upaya pemberian ASI.


Pesan dari WHO melalui tema Pekan ASI Sedunia tahun ini juga berhubungan dengan wabah virus Corona yang tengah melanda seluruh dunia. Dengan adanya wabah virus ini, seharunya semua masyarakat dunia kembali sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Karena manusia hidup di alam, maka sudah seharusnya ikut menjaga kelestarian tempat tinggal tersebut. Dengan kesadaran penuh dalam menjaga lingkungan melalui pemberian ASI, diharapkan planet yang ditempati menjadi planet yang lebih sehat hingga seluruh penghuninya juga turut sehat.


Manfaat Pemberian ASI

Menjadi seorang ibu merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya. Anak yang merupakan titipan Tuhan menjadi salah satu sumber kebahagiaan bagi orangtua. Ada banyak hal yang harus dimaksimalkan ketika seseorang sudah berstatus sebagai orangtua. Salah satunya dengan memberikan asupan makanan terbaik bagi sang anak. Bagi anak, sumber makanan terbaik saat baru lahir hingga usia 6 bulan tentu adalah ASI. Sayangnya, tidak semua ibu beruntung bisa memberikan ASI kepada sang buah hati.


Sementara bagi ibu yang beruntung bisa memberikan ASI pada anak, hal tersebut sangat patut disyukuri. ASI yang terbentuk alami dalam tubuh ibu dan keluar sebagai sumber makanan bayi memiliki manfaat yang begitu banyak. Bisa dipastikan tidak ada satupun merk susu pengganti yang lebih bagus dari ASI. Itu berarti bahwa ASI menjadi pilihan pertama bagi bayi. Inilah manfaat pemberian ASI.


1. Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh Bayi

Jika bercita-cita memiliki anak yang sehat dan tidak mudah sakit, maka usahakan memberinya ASI eksklusif. Anggapan ini bukan mitos, melainkan fakta yang terbukti kebenarannya. Air susu ibu mengandung zat antibodi yang akan membentuk sistem kekebalan pada tubuh bayi dan berfungsi untuk melawan bakteri dan virus. Bayi yang diberikan ASI secara eksklusif akan lebih mudah terhindar dari diare, alergi, asma, infeksi telinga dan saluran pernapasan, konstipasi hingga meningitis. Bayi juga tidak mudah mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.


2. Mendukung Kecerdasan Anak

ASI adalah salah satu bibit terbaik untuk membentuk anak dengan IQ tinggi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Tentu saja kecerdasan anak tidak akan maksimal hanya dengan memberikan ASI. Orangtua harus bisa memberikan rangsangan yang tepat untuk perkembangan otak anak sesuai usianya. Dengan memberikan ASI dan pelengkap lainnya, anak akan tumbuh dengan otak yang cerdas.


3. Menjaga Berat Badan Ideal Anak

Banyak orang menganggap bahwa anak gemuk adalah anak yang sehat. Namun sebenarnya sehat atau tidaknya anak tercermin dari berat badan yang ideal sesuai umurnya. Jadi tidak selamanya badan gemuk itu selalu sehat. Anak-anak harus memiliki berat badan yang cukup agar bisa tumbuh dengan optimal. ASI merupakan sumber makanan yang mampu menjaga berat badan ideal anak. Meskipun anak yang diberikan ASI tidak akan menjadi sangat gemuk, tapi bisa dipastikan anak tersebut sehat jasmaninya dan bisa berkembang dengan baik.


4. Memperkuat Hubungan Ibu dan Anak

Pemberian ASI ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan anak. Memberikan ASI juga merupakan salah satu upaya membangun kedekatan dengan anak. Ikatan yang terjalin antara ibu dan anak yang disusui akan lebih kuat. Sentuhan demi sentuhan yang terjadi selama proses menyusui mampu membangung interaksi antara ibu dan anak. Keduanya akan menjadi sepasang orangtua dan anak yang nantinya bisa dengan mudah saling mengerti.


5. Membawa Manfaat Banyak bagi Ibu

Manfaat ASI bagi anak sudah tidak perlu diragukan lagi. Ternyata tidak berhenti sampai di situ, ASI juga bisa membawa dampak positif bagi sang ibu. Memberikan ASI secara eksklusif dipercaya bisa menjadi alat kontrasepsi alami yang tentu aman dan tanpa efek samping. Ibu yang menyusui juga akan lebih terjaga berat badannya karena aktivitas menyusui bisa membakar kalori. Meskipun belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya, namun sudah banyak ibu yang mengalaminya.


6. Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Manfaat yang satu ini sesuai dengan apa yang sedang digalakkan pada Pekan ASI Sedunia 2020. Memberikan ASI kepada bayi diharapkan bisa mengurangi pemberian makanan kemasan yang mungkin bisa mencemari lingkungan. Karena memang ASI tidak membutuhkan persiapan apapun untuk penyajiannya, jadi pemberian ASI dipastikan tidak akan menghasilkan sampah. Menurut WHO, pemberian ASI bisa menyelamatkan 820.000 di seluruh dunia. WHO juga menekankan kepada setiap negara untuk memberikan fokus terhadap anjuran pemberian ASI dengan memberikan dukungan fasilitas yang memadai.


Mitos Seputar ASI

Manfaat ASI yang sangat bagus telah disepakati semua orang. Namun masih saja ada mitos yang beredar dan sering menimbulkan kebingungan terutama bagi ibu baru. Umumnya mitos itu berhubungan dengan anggapan yang sudah dipercaya sejak lama. Sayang sekali apabila mitos tersebut masih dipercaya hingga kini dan menjadi penghalang manfaat ASI bagi anak maupun ibu. Seperti inilah mitos-mitos seputar ASI yang seharusnya tidak diikuti.


1. Ibu Kesulitan Menghasilkan ASI yang Cukup

Banyak ibu berhenti memberi ASI atau memutuskan untuk menambah susu formula karena merasa tidak bisa memproduksi jumlah yang cukup bagi baginya. Faktanya, ASI yang dihasilkan sudah pasti sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika memang bayi masih menunjukkan ekspresi kurang minum, itu bisa disebabkan banyak faktor, seperti posisi menyusui yang tidak tepat. Ibu perlu memaksimalkan produksi ASI dengan makan yang cukup dan berolahraga.


2. Menyusui Dapat Mengubah Bentuk Payudara

Bentuk payudara yang berubah menjadi lebih kendur sering menjadi ketakutan utama para ibu. Hal inilah yang kadang membuat ibu enggan menyusui anaknya. Padahal yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Perubahan bentuk payudara lebih disebabkan gravitasi dan pertambahan usia. Bentuk payudara bisa kembali seperti sebelum hamil jika ibu melakukan berbagai perawatan.


3. Menyusui Bisa Membuat Puting Sakit

Puting sakit bahkan lecet dianggap hal wajar ketika menyusui terutama ketika baru saja melahirkan. Cara menyusui yang benar bisa menghindarkan sang ibu dari puting sakit atau lecet. Jadi pastikan memberikan ASI dengan posisi yang benar. Puting yang sudah terlanjur lecet juga bisa dengan mudah disembuhkan tanpa obat apapun.


4. Makanan Ibu Berpengaruh terhadap Produksi ASI

Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa ibu menyusui perlu menghindari makanan atau minuman tertentu yang ditakutkan akan mempengaruhi kualitas ASI. Misalnya saja, ibu menyusui dilarang makan makanan pedas agar air susu tidak membuat bayi sakit perut. Satu lagi, ibu menyusui dilarang minum es agar bayi tidak pilek. Kenyataannya, apa yang dikonsumsi ibu menyusui tidak langsung berpengaruh terhadap ASI yang diterima anak. Asal apa yang dimakan tidak berlebihan, air susu akan tetap baik bagi bayi.


Dengan mengetahui sejarah Pekan ASI Sedunia, manfaat ASI dan mitos yang sering meliputinya, diharapkan semua ibu bisa semakin tahu dan paham. Pengetahuan itu juga diperlukan agar tidak ada kesalahan lagi dalam pemberian ASI sehingga manfaatnya bisa diserap maksimal. Dengan tema pada Pekan ASI Sedunia 2020 ini, semoga semakin banyak orang yang peduli akan pentingnya ASI yang ternyata bisa juga menjaga keseimbangan lingkungan.


Salam,


Post a Comment

0 Comments