Menghias Jalan Menjadi Tradisi Menyambut Lebaran di Kampung Halamanku


Finally, malam ini adalah malam takbiran, it means Ramadan berakhir, dan Idul Fitri menjelang. Alhamdulillah, meski ada sedihnya karena ternyata Ramadan begitu cepat berlalu padahal belum banyak yang dilakukan untuk memperbaiki amal ibadah huhuhu.

Semoga Allah berikan kesempatan lagi untuk bertemu dengan Ramadan tahun depan, dengan kesehatan lahir batin beserta keluarga lengkap tanpa terkecuali, aamiin.

Sejak 10 hari terakhir Ramadan, sebenarnya sudah sangat banyak persiapan yang dilakukan menjelang Idul Fitri. By the way, kira-kira kenapa ya Idul Fitri begitu disambut dengan penuh suka cita? Padahal Idul Fitri bukan satu-satunya hari besar umat Islam lho. Sampai-sampai semua serba baru, pekerjaan apapun diliburkan, yang kerja jauh pun rela pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama orang terkasih.

Karena, sebenarnya Idul Fitri adalah momen kemenangan bagi umat Islam yang setelah sebulan menjalani ibadah puasa, sebagai ajang latihan diri, memerangi hawa nafsu, menahan keinginan duniawi, dan lebih memfokuskan diri untuk memperbaiki amal ibadah. Begitu seharusnya kemenangan dirayakan. Maka jika sudah menang, selanjutnya adalah waktunya mengaplikasikan hasil latihan, bukan malah di bulan lain semakin kendor ibadahnya.

Nyatanya, kemenangan itu bukan hanya milik mereka yang sudah berjuang memerangi hawa nafsu selama satu bulan. Bahkan mereka yang beragama Islam namun tak melaksanakan kewajiban puasa, juga ikutan merayakan kemenangan. Nah bagaimana tuh? Ya, semoga kita bukan termasuk orang yang merayakan kemenangan atas perjuangan orang lain.

Balik lagi ke soal menyambut lebaran, ada banyak hal yang dipersiapkan, mulai dari baju baru, kue khas lebaran, masakan spesial lebaran, uang THR untuk dibagi-bagikan, dan lain sebagainya. Selain semua persiapan yang secara umum dilakukan oleh semua orang yang merayakan Idul Fitri, ada tradisi khusus menyambut lebaran di berbagai wilayah. Umumnya, enggak akan sama antara satu daerah dengan daerah lain dan tradisi inilah yang menjadi daya tarik serta magnet yang membuat siapapun yang sedang berada di kejauhan langsung rindu ingin merayakan lebaran di kampung halaman.

Di kampung halamanku, kecamatan Durenan kabupaten Trenggalek, ada satu tradisi unik tiap menyambut lebaran yaitu menghias jalan. Beberapa hari menjelang lebaran, semua warga disibukkan dengan kegiatan mendesain hiasan untuk dipasang di tepi jalan. Umumnya, hiasan tersebut berupa kain warna-warni, penempatan gapura berbahan bambu di beberapa jalan masuk, hingga pemasangan lampu warna-warni yang akan menambah semarak malam saat Idul Fitri.

Tradisi ini termasuk belum lama dijalankan. Meski belum lama, setiap tahunnya kini lebaran selalu berlalu dengan penuh suka cia dengan berbagai macam hiasan di tepi jalan. Bahkan tradisi ini pernah dilombakan antar kampung se-kecamatan. Hingga kini, jalanan kampungku menjadi jalanan dengan penuh warna ceria dan gemerlap lampu di setiap malam menjelang lebaran hingga setelah hari kedelapan Idul Fitri.






Seperti itulah kemeriahan kampung halamanku Durenan dalam menyambut lebaran setiap tahunnya. Kemeriahan ini semoga akan tetap terjaga di Idul Fitri selanjutnya. Dengan begitu, suasana Idul Fitri yang penuh suka cita menjadi semakin kuat dan menimbulkan kesan baik yang mendalam.

Salam,

Post a Comment

0 Comments