Zaman sekarang sudah banyak dan hampir semua ibu mendapatkan pendidikan tinggi. Gelar yang diraih kemudian menjadi modal untuk bisa mengejar karir sebagai ibu bekerja. Namun sebagai seorang perempuan, ibu sering dihadapkan pada pilihan lain yaitu menjadi ibu rumah tangga.
Perdebatan
antara menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja ini bahkan tidak pernah
menemukan titik tengah sampai sekarang. Ada yang menganggap ibu rumah tangga
lebih baik. Pun ada yang berpendapat seorang ibu juga harus bisa bekerja.
Terlepas
dari apapun itu pendapat orang lain tentang kedua pilihan itu, kamu harus
melihat dalam kehidupan keluargamu sebelum memutuskan pilihan tersebut.
Izin
Suami
Bagi
seorang perempuan yang sudah bersuami, mengantongi izin dari suami adalah suatu
keharusan sebelum melakukan apapun. Karena izin suami inilah yang akan
menentukan ringan atau beratnya langkah sang istri selanjutnya. Karenanya hal
pertama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan mau jadi ibu rumah tangga
atau bekerja adalah izin suami.
Jika
suami memberi izin untuk kita bisa bekerja di luar rumah, maka kita bisa
melakukannya. Namun di sebagian kejadian, seorang suami akan lebih senang jika
istrinya di rumah saja menemani anak-anak. Jika ini menjadi keputusan suami,
maka akan lebih baik bagi kita untuk menurutinya.
Ada
juga suami yang mengijinkan istrinya untuk bekerja di luar dengan memberikan
beberapa syarat. Misal boleh bekerja jika waktu kerjanya tidak sehari penuh.
Hal ini sangat wajar dilakukan oleh suami karena sesungguhnya suamilah yang
berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga. Sebagai perempuan dan istri, tugas
kita hanya mentaati ucapannya selama itu bukan sesuatu hal yang dilarang.
Kenyamanan Buah Hati
Yang
menjadi kegalauan para ibu saat harus memilih antara tugas rumah tangga dan
karir adalah buah hati. Jika sebelum ada buah hati, kita bisa bebas memilih apa
saja, maka biasanya keadaan akan berbeda setelah lahirnya anak. Terlebih jika
itu anak pertama.
Bagi
kamu yang sebelumnya sudah bekerja atau yang masih berencana untuk bekerja
setelah punya anak, maka sangat penting untuk memastikan keadaan anak selalu
aman. Yang menjadi pilihan biasanya menitipkan anak pada orang tua atau mencari
pengasuh untuknya. Pastikan orang tua yang kita titipi anak tidak keberatan.
Juga pastikan mencari pengasuh yang terpercaya jika memang tidak ada anggota
keluarga lain yang bisa merawat anak kita.
Namun
jika membiarkan anak dengan orang lain serasa tidak memungkinan, maka pilihan
terbaiknya adalah tinggal di rumah saja. Menjaga anak secara langsung juga
menjadi momen penting bagi seorang ibu. Tentunya, semua momen perkembangan anak
tidak akan pernah terulang lagi kan, Dears.
Dukungan
Keluarga
Saat
suami sudah mengizinkan, anak sudah ada yang bersedia menjaga, maka satu hal
lagi pertimbangan agar pilihanmu tidak menjadi masalah di kemudian hari. Iya,
dukungan keluarga juga sangat penting dalam pengambilan keputusanmu. Terutama
orang tua juga bahkan mertua.
Jika
anggota keluarga lain menunjukkan dukungan terhadap pilihanmu untuk bisa
bekerja, maka tidak ada salahnya kamu berdiri pada pilihanmu itu. Karena ada
pandangan beberapa orang yang lebih condong pada pilihan bahwa seorang istri akan
lebih baik jika di rumah saja. Jika ini yang kamu hadapi, maka memilih untuk
bekerja hanya akan menimbulkan persoalan baru.
Tiga
hal yang terpenting di atas harus menjadi dasar untuk mengambil keputusan mau
bekerja atau di rumah saja. Karena suami, anak dan orangtua itu merupakan keluarga
terdekat bagi kita yang akan mengiringi langkah kehidupan kita. Tidak perlu
memperdulikan siapapun orang lain yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan
kita. Tidak perlu terlalu mendengarkan pendapat orang lain yang tidak cukup
tahu tentang keadaan kehidupanmu. Cukup kita jadikan orang-orang terdekat kita
sebagai alasan kita untuk memilih antara menjadi ibu rumah tangga atau ibu
bekerja. Karena apapun itu yang kamu tentukan, kamu tetaplah seorang ibu yang
menjadi nyawa dalam sebuah rumah tangga. Apapun yang kamu pilih, kamu sama-sama
seorang ibu yang sedang berjuang, berjuang dengan cara masing-masing.
0 Comments