Sering Merepotkan, 4 Sikap Anak Ini Justru Menandakan Dia Cerdas






Kecerdasan anak bisanya diukur dari prestasi akademiknya di sekolah. Peringkat pertama di kelas, juara lomba, nilai pelajaran tinggi, pandai berhitung, itu semua sering dijadikan ukuran kecerdasan anak. Sementara anak yang banyak tingkah sering dianggap merepotkan.

Padahal faktanya, setiap anak dilahirkan dengan kecerdasan masing-masing. Kecerdasan yang tidak akan sama antar satu anak dengan yang lain. Kita saja sebagai orangtua yang terlanjur menganut paham bahwa anak yang cerdas itu yang nilai di sekolahnya bagus.

Bisa jadi seorang anak tidak bisa mendapat nilai memuaskan di sekolahnya, namun justru mempunyai kecerdasan di bidang lain yang tidak kita sadari. Jadi Moms, nggak ada salahnya mencoba mencari tahu letak kecerdasan anak daripada sibuk membentuknya sesuai keinginan kita sebagai orangtuanya. Siapa tahu sikapnya yang sering merepotkan itu justru bentuk kecerdasannya.

Tidak Mau Diam

Gemes nggak sih, MomsDears kalau ada anak yang kebanyakan tingkah? Yang nggak bisa diam, banyak gerak, lari kesana kemari, manjat ini itu. Sepintas kita akan berpikir, duh nih anak nakal banget sih.
Eits, mulai sekarang jangan lagi menganggap anak yang nggak bisa diam itu sebagai anak yang nakal ya, Moms. Karena anak dengan banyak gerak itu menandakan kecerdasan kinestetik yang tinggi. Jenis kecerdasan ini ternyata merangsang otak untuk terus bekerja dan berfikir.
Terbukti dari banyaknya hal yang bisa anak lakukan. Itu artinya otaknya terus mencari ide hal apa lagi yang bisa dia lakukan, kegiatan apa lagi yang bisa dia kerjakan setelahnya, dan seterusnya. Otak yang semakin sering berfikir akan membentuk jaringan otak yang kuat dan terhubung satu sama lain.

Banyak Bertanya

Orangtua sering kewalahan menghadapi sikap anak yang satu ini. Melihat apapun, mendengar apa saja, merasakan sesuatu, pasti menghasilkan pertanyaan. Belum lagi jika pertanyaan itu tidak sesuai usianya, makin bingung orangtua dibuatnya.
Tapi Moms, jangan senang dulu kalau anak justru anteng, tidak pernah melontarkan pertanyaan. Atau jangan dulu merasa kerepotan dengan banyaknya pertanyaan dari anak. Karena anak yang sering bertanya ini justru salah satu tanda kecerdasan anak yang perlu kita kembangkan.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Child Development menyebutkan  bahwa anak-anak berusia 2 sampai 5 tahun yang banyak bertanya cenderung lebih aktif dalam mengembangkan pengetahuan. Dalam proses bertanya itu, anak juga sedang mengembangkan kemampuannya dalam berinteraksi dan menyerap informasi dari jawaban yang kita berikan.
Seperti yang kita tahu bahwa otak anak pada masa golden age  adalah saat paling bagus bagi memorinya untuk menyimpan banyak informasi. Karenanya sangat penting bagi orangtua untuk memberi jawaban dan penjelasan yang tepat dan diterima oleh akal mereka. Hal ini agar apa yang terekam di ingatan mereka seumur hidup adalah informasi yang benar.

Bermain dengan Benda yang Bukan Mainan
Membereskan mainan anak yang berserakan saja sudah terasa merepotkan bagi orangtua. Apalagi jika anak memainkan benda-benda yang seharusnya bukan untuk dimainkan. Seperti, kardus, meja kursi, alat masak, bantal guling dan perabotan rumah lainnya. Duh, kebayang kan bagaimana rumah akan berantakan?
Tenang Moms, sekalipun itu merepotkan bagimu, tapi justru anak sedang menunjukkan satu sisi kecerdasan otaknya. Anak yang mampu membangun miniatur rumah dari kardus atau menciptakan senjata mainan sendiri dari barang-barang di sekitarnya, itu tanda bahwa otaknya sangat kreatif.
Berbeda dengan anak yang memainkan mainan siap pakai, yang tidak perlu berfikir untuk menemukan ide bagaimana harus membuatnya lebih menarik, anak yang bisa membuat mainannya sendiri cenderung lebih bisa berfikir mendalam dan imajinatif. Berfikir dengan cara ini bisa merangsang perkembangan sel otak lho, Moms. Hasilnya, sistem kerja otak anak akan lebih maju dan teruji. Kita hanya perlu memfasilitasinya dan tetap mengawasi permainannya agar tetap aman.

Tidak Pernah Takut Mencoba
Anak-anak memang diciptakan dengan rasa penasaran yang tinggi. Rasa penasaran itu muncul dari pengetahuannya yang semakin berkembang. Mulai dari rasa penasaran ingin memegang, ingin mencoba dan melakukannya.
Yang satu ini merepotkan karena rasa kekhawatiran kita sebagai orangtua. Kita seringkali takut akan hal buruk menimpa anak kita, hingga akhirnya kita sering melarang mereka melakukan hal baru atau asing. Padahal larangan kita tidak selamanya benar lho, Moms.
Anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi tidak akan kesulitan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru, bertemu dengan orang baru, mencoba aktivitas baru dan datang ke tempat yang tempat baru. Memang hal ini terjadi karena anak belum mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi. Namun, biarkan otaknya menuntunnya untuk merasakan banyak pengalaman baru tanpa dibatasi oleh rasa takut. Tugas kita hanya mengawasi dan mengarahkan tanpa banyak melarang.

Setiap anak membawa kecerdasan masing-masing yang bisa jadi tidak sama dengan anak lain. Sebagai orangtua kita harus peka akan kemampuan anak dan di bidang mana dia cukup terampil. Jadi Moms, anak yang seringkali bikin repot bukan berarti dia nggak cerdas ya.


Post a Comment

0 Comments